MANADO – Perjalanan dinas ke luar daerah yang dilakoni DPRD Provinsi Sulut, terhitung sejak Januari 2011 ternyata cukup signifikan. Bahkan, informasi yang diperoleh, semua komisi rata-rata sudah beberapa kali melakukan perjalanan dinas ke luar daerah.
Belum lagi perjalanan bolak-balik Manado-Jakarta yang dilakukan Badan Anggaran dan pimpinan DPRD Sulut. Namun, agenda ‘jalan-jalan’ ini nyaris tak tercium publik. Pasalnya, pihak DPRD Provinsi Sulut terkesan selalu menutupi kegiatan formal tersebut, padahal tak sedikit uang rakyat yang terkuras untuk membiayai perjalanan bergilir para wakil rakyat Sulut itu. Alhasil, prilaku doyan terbang ala Legislator Sulut ini memicu sorotan warga.
Menurut sejumlah kalangan, perjalanan keluar daerah dalam rangkah studi banding hanyalah bentuk penghamburan uang rakyat. Dengan kata lain, ini tidak bermanfaat bagi masyarakat Sulut.
“Jadi kami minta agenda ‘jalan-jalan’ ini dikurangi,” tandas Sekretaris Bakorda Fokusmaker Sulut , Dandrem Nipur Karoba.
Ironisnya, sesuai infomarsi yang diperoleh bahwa perjalanan dinas keluar daerah yang dilakukan komisi-komisi tidak melibatkan seluruh personil komisi. Selain penghematan anggaran, kebijakan pimpinan DPRD ini dianggap ampuh untuk menggelabui publik, supaya tidak kelihatan bahwa ada perjalanan dinas ke luar daerah. (is)