Manado – Para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) terlebih khusus para eselon II diharapkan mampu menjawab kepercayaan pimpinan dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kadouw dengan kinerja berbasis prestasi.
Hal tersebut dikatakan pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Tumbelaka kepada beritamanado.com, Sabtu (25/3/2017), berkaca pada beberapa permasalahan kerakyatan yang tak mampu diatasi langsung oleh pejabat pemerintahan, misalnya proses pembebasan lahan Waduk Kuwil dan Jalan Tol, bahka terakhir aksi demo sopir angkot dan sopir bus AKDP di kantor Gubernur Sulut, dua hari lalu.
“Disamping itu dalam rangka mewujudkan tekad memjadikan Sulut Hebat, maka perlu ditunjukan komitmen loyalitas penuh terhadap Dwi Tunggal OD-SK yang merupakan pemimpin Sulut,” ujar Taufik Tumbelaka.
Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw juga diharapkan memantau khusus para pejabat dan jika ditemui ada pejabat yang kurang sesuai harapan, sebaiknya pejabat tersebut dievaluasi atau jika perlu “diistirahatkan”.
“Jika memang mereka tidak mampu maka opsi terakhir bagi Gubernur dan Wakil Gubernur mengganti sekaligus memberi kesempatan kepada pejabat lain yang mampu mengimplementasikan visi misi OD-SK,” tukas Taufik Tumbelaka.
Sebelumnya diberitakan, berstatus Assisten 3 Setdaprov dan Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Sulut, Roy Octavianus Roring dan Joi Oroh tak mampu menjalankan tugas mewakili Gubernur Olly Dondokambey ketika menerima massa demonstran sopir angkot dan sopir bus AKDP di Kantor Gubernur, Kamis (23/3/2017).
Roy Roring dan Joi Oroh bahkan dibuat tak berkutik tidak dapat mengucapkan satu katapun melalui pengeras suara untuk meyakinkan kepada massa aksi yang ngotot ingin bertemu langsung dengan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
Pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Tumbelaka prihatin dengan performa para pejabat yang terkesan tak bisa diandalkan. Membuktikan banyak persoalan kerakyatan sepertinya harus menunggu tindakan langsung dari Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Memiriskan juga ditengah tekanan massa mereka (Roy Roring dan Joi Oroh) tak mampu membendung, paling tidak memberi pengertian kepada massa bahwa bapak Gubernur sedang tugas penting di Jakarta harap dimaklumi,” ujar Taufik Tumbelaka disela demo. (JerryPalohoon)