Tondano – Tiket menggunakan Partai Gerindra untuk bertarung dalam Pemilukada Minahasa 2012 sepertinya semakin ‘mahal’ saja. Pasalnya, dari bocoran yang berhasil diperoleh menyebutkan, calon bupati yang hendak menggunakan partai berlambang burung garuda ini bakal disodori dengan dua opsi pilihan yang kemungkinan besar akan sulit diterima.
“Ya, hasil ini telah diputuskan dalam rapat DPD Gerindra Sulut yang turut dihadiri oleh para ketua-ketua DPC se-Sulut dimana calon Bupati Minahasa yang akan menggunakan Partai Gerindra akan diberi dua opsi pilihan. Pertama, calon bupati tersebut harus masuk dan menyatakan sikap menjadi anggota Gerindra, jika ada jabatan lain yang terkait dengan partai lain harus mundur atau dilepaskan. Jika disetujui, calon bupati bebas memilih pasangannya,” terang sumber dari dalam lingkaran Partai Gerindra.
Sementara untuk opsi kedua, dikatakan sumber yang mewanti-wanti namanya tidak dipublikasikan yakni calon bupati tersebut harus menyetorkan uang sejumlah Rp 750 juta ke DPP untuk tiga kursi Gerindra di dewan Minahasa. “Selain itu, harus menyatakan sikap mendukung Prabowo sebagai calon Presiden 2015 dan bakal calon bupati harus dari orang Gerindra. Sementara untuk seluruh operasional di Pemilukada di tanggung oleh calon bupati ini,” pungkasnya seraya menambahkan bahwa sudah ada salah satu calon bupati yang sementara melakukan pembicaraan dengan DPP Gerindra di Jakarta. (req)
Tondano – Tiket menggunakan Partai Gerindra untuk bertarung dalam Pemilukada Minahasa 2012 sepertinya semakin ‘mahal’ saja. Pasalnya, dari bocoran yang berhasil diperoleh menyebutkan, calon bupati yang hendak menggunakan partai berlambang burung garuda ini bakal disodori dengan dua opsi pilihan yang kemungkinan besar akan sulit diterima.
“Ya, hasil ini telah diputuskan dalam rapat DPD Gerindra Sulut yang turut dihadiri oleh para ketua-ketua DPC se-Sulut dimana calon Bupati Minahasa yang akan menggunakan Partai Gerindra akan diberi dua opsi pilihan. Pertama, calon bupati tersebut harus masuk dan menyatakan sikap menjadi anggota Gerindra, jika ada jabatan lain yang terkait dengan partai lain harus mundur atau dilepaskan. Jika disetujui, calon bupati bebas memilih pasangannya,” terang sumber dari dalam lingkaran Partai Gerindra.
Sementara untuk opsi kedua, dikatakan sumber yang mewanti-wanti namanya tidak dipublikasikan yakni calon bupati tersebut harus menyetorkan uang sejumlah Rp 750 juta ke DPP untuk tiga kursi Gerindra di dewan Minahasa. “Selain itu, harus menyatakan sikap mendukung Prabowo sebagai calon Presiden 2015 dan bakal calon bupati harus dari orang Gerindra. Sementara untuk seluruh operasional di Pemilukada di tanggung oleh calon bupati ini,” pungkasnya seraya menambahkan bahwa sudah ada salah satu calon bupati yang sementara melakukan pembicaraan dengan DPP Gerindra di Jakarta. (req)