Boltim, BeritaManado.com – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim Landjar SH, memantau langsung penyaluran bahan pokok di wilayah kecamatan Modayag, Kabupaten Boltim, tepatnya di Desa Bongkudai Barat, Minggu (10/05/2020) sore.
Selain memantau penyaluran, Bupati juga meninjau langsung lokasi gudang sementara penyimpanan bahan pokok, yang bertempat di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Moonow.
Bupati meminta, pengamanan dan penjagaan gudang bahan pokok yang ada saat ini diperketat. Begitu juga dalam penyaluranya harus tepat sasaran dan adil.
Sebagai pemimpin yang peduli akan rakyatnya, penyaluran hak rakyat akibat dampak pandemi COVID-19 ini diminta tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Menginggat jangan sampai ada oknum-oknum yang menyalahgunakan dan memanfaatkan bahan ini untuk kepentingan sendiri. Maka saya harus memantau jumlah pasokan dan penerimaya. Karena sudah banyak laporan bahwa ada yang tidak dapat dan tidak adil dalam pembagiannya,” ujar Sehan Landjar.
Ia mengatakan, jika ada kesalahan dalam penyaluran bahan pokok, maka yang akan disalahkan rakyat adalah Bupatinya, padahal petugas dan bagian penyaluran yang lalai dalam penyaluran.
“Makanya saya harap dan tegaskan, agar dalam penyaluran kebutuhan rakyat perlunya data yang akurat, penjagaan dan pembagian yang tepat sasaran. Jika dua orang per KK dapat beras 15 kilogram ditambah gula pasir, minyak goreng dan ikan kaleng. Tapi jika di atas dua orang, sampe 20 kilogram dan lebih sesuai jumlah jiwanya. Harus sesuai data yang diberikan, bukan dikurangi atau dilebihkan agar semua adil,” tegasnya.
Kata Sehan, untuk seluruh Indonesia hanya Boltim yang penyaluran hak rakyat akibat pembatasan aktivitas masyarakat dampak COVID-19. Pemda berikan kebutuhan bahan pokok, bergantung pada jumlah jiwanya. Di daerah lain rata semua, jika beras 5 kilogram tambah gula minyak dan ikan kaleng itu merata semuanya.
“Saya ambil kebijakan hitung per jiwa. Saya juga berharap dengan adanya penyaluran bahan pokok ini, masyarakat tetap lakukan anjuran pemerintah yaitu berdiam diri di rumah masing-masing, tidak keluar daerah, jaga kesehatanya, paka masker, sering cuci tangan dan jaga jarak dengan orang lain, agar tidak sia-sia kita memutus penyebaran CoOVID-19,” terang Sehan Landjar.
Sementra itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boltim Kissman Mamonto menambahkan, untuk penyaluran hak rakyat berupa bahan pokok akibat dampak pandemi COVID-19 sudah masuk di 7 kecamatan.
“Sekarang kita akan selesaikan Kecamatan Modayag, karena masih ada beberapa desa lagi dalam tahap penyaluran. Untuk bahan pokok sementara di tampung di sekolah dan balai desa, menunggu data dan persiapan penyaluaranya. Masih tersisa di beberapa desa yaitu Modayag tiga Tobongon dan Modayag Timur,”pungkas mantan Camat Modayag Barat ini.
(RiswanHulalata)