Manado, BeritaManado.com — Buka puasa bersama sering kali dilakukan dengan cara mengumpulkan keluarga, teman, dan tetangga, bahkan sahabat untuk berbagi makanan dan minuman ketika waktu berbuka puasa tiba.
Wakil ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Raski Mokodompit saat berbincang dengan BeritaManado.com mengungkap nilai dan makna penting di balik pelaksanaan buka puasa bersama.
Menurut Raski, buka puasa bersama, atau yang dikenal dengan istilah “iftar” dalam bahasa Arab, adalah tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia selama bulan Ramadan.
“Tradisi ini menggambarkan momen kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan di antara umat Islam, bahkan sesama manusia pada umumnya,” ungkap Raski Rabu, (19/3/2024) di Manado.
Lanjut Raski, momen buka puasa yang dinantikan oleh sebagian besar umat Muslim setiap hari pada bulan suci Ramadan itu memiliki beberapa makna yang mendalam.
“Buka puasa bersama menegaskan nilai-nilai persaudaraan dan persatuan di antara umat Islam. Ini adalah momen untuk menguatkan hubungan sosial dan saling mendukung satu sama lain,” terang Raski.
Selain itu, sambung Raski, buka puasa bersama mengandung nilai kemanusiaan dan kepedulian di mana,saat buka puasa bersama sering kali melibatkan pemberian makanan kepada orang-orang yang kurang beruntung atau yang membutuhkan, menunjukkan rasa empati dan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan.
“Dengan melakukan buka puasa bersama juga merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat makanan dan minuman yang diberikan kepada mereka setelah sehari penuh berpuasa. Ini juga menjadi momen untuk berdoa dan memohon berkah serta ampunan dari Allah SWT,” jelas Raski yang menjabat sebagai wakil ketua DPRD Provinsi Sulut itu.
Buka puasa bersama juga merupakan bagian dari kebudayaan dan tradisi Islam yang kaya.
“Ini merupakan kesempatan untuk merayakan warisan budaya dan nilai-nilai yang diteruskan dari generasi ke generasi,” ucap Raski.
Raski juga menjelaskan bahwa, selain memiliki makna yang mendalam, buka puasa bersama juga memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merasakan kebahagiaan dan kebersamaan dalam berbagi hidangan yang lezat dan berlimpah.
“Ini adalah momen yang penuh dengan kegembiraan, tawa, dan sukacita, di mana orang-orang berkumpul bersama untuk merayakan kesempatan untuk bersatu dan bersyukur atas nikmat Allah SWT,” tutupnya.
(Erdysep Dirangga)