Boroko, BeritaManado.com – Atlana Fc menjadi pemenangan di round 20 besar open tournamen minanga cup 2020 setelah berhasil tundukan Mandiri Ollot lewat adu pinalti.
Pertandingan yang berlangsung di desa Minanga, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolmut, Selasa (1/3/2022) sore tadi berakhir imbang 2-2 hingga waktu normal.
Skor tersebut tak berubah sampai waktu yang berlangsung selama dua kali 40 menit tuntas.
Laga akhirnya dilanjutkan dengan adu pinalti.
Di adu pinalti, dua pemain Mandiri Fc Yogi Puasa dan Nudin Mamonto gagal menjebol kiper Atlana Fc.
Sementara satu pemain Atalana Fc tak mampu menuntaskan tugasnya sebagai eksekutor pinalti.
Dengan hasil itu, Atlana Fc pun keluar sebagai pemenang dengan skor 9-8 via adu pinalti.
JALANNYA PERTANDINGAN:
Awal-awal menit babak pertama, Atlana memegang kendali pertandingan.
Winger Atlana mendapatkan ruang untuk melepaskan tendakan dari luar kotak pinalti.
Akan tetapi tendangan tersebut mengenai mistar gawang.
Atlana Fc akhirnya membuka keunggulan pada menit-menit ke 20, setelah pemain belakang Mandiri Ollot mendapat hadiah pinalti.
Penendang Atalana Fc pun tak menyia-nyiakan tendagan itu, hingga merubah papan skor 1-0.
Usainya Mandiri Ollot berbalik memegang kendali permainan.
Peluang terjadi dan tak disia-siakan pemain Mandiri Ollot, gol penyama pun terjadi lewat bola liar di dalam kotak pinalti melalui tendangan bola mati dan merubah papan skor menjadi 1-1.
Tak lama terjadinya gol itu, Atlana Fc kembali mendapat peluang emas dari luar kotak pinalti.
Tembakan kuat yang dilepaskan pun tak mampu dibendung kiper dari Mandiri Ollot Vicky Pontoh, hingga akhirnya menambah keunggulan bagi Atlana Fc 2-1.
Memasuki babak kedua, pertandingan berlangsung dramtis, peluang demi peluang tercipta.
Kedua tim saling jual serangan, namun belum mampu dimaksimalkan.
Gol penyama akhirnya tercipta bagi Mandiri Ollot, dan merubah papan skor menjadi 2-2.
Diakhir-akhir babak kedua (tambahan waktu) Mandiri Fc mendapatkan peluang emas, andaikan peluang itu mampu dimanfaatkan dengan baik striker Mandiri, kemungkinan keunggulan dapat berbalik.
Tampak, peluang emas tersebut menimbulkan reaksi menegangkan bagi penonton yang menyaksikan.
(Nofriandi Van Gobel)