Manado, BeritaManado.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Bitung angkat bicara terkait penanganan pasein Covid-19 yang dikeluhkan Warga Girian, Senin (31/8/2020).
Hira Tanggung, Petugas Percepatan penanganan Covid-19 Dikes mengatakan, pasien yang sudah dinyatakan positif harus di isolasi mandiri, kemudian di minta data Identitas dirinya.
“Kalau sudah terkonfirmasi positif, maka harus di data, kebetulan teman kami Dewi survey di Wilayah Puskesmas Girian Weru. Jadi dia mempunyai tugas untuk menyampaikan kepada yang bersangkutan bawa dia terkonfirmasi Positif Virus Corona,” kata Hira saat dikonfirmasi BeritaManado.com di kantor Dinkes Pemkot Bitung beberapa waktu lalu.
Lanjut Hira, terkait penangana mereka sebagai petugas percepatan penanganan Covid-19 Dinkes Bitung memastikan keadaan pasien lewat Via telepon.
“Kita tau semua ini berbahaya, petugas juga jaga kesehatan. masyarakat menuntut kami untuk berhadapan langsung, kami juga jaga karna kami punya keluarga dan punya jiwa, semua suka selamat. Jadi Sekarang ada via telepon, jadi pakai telepon,” ujar Hira.
Hira menyampaikan, sahabatnya Dewi menangani pasien di Girian banyak sekali bahkan hingga ratusan.
“Jadi bukan cuma pasien satu ini yang di tangani, harap maklum keterbatasan satu orang menangani satu wilayah tidak mudah,” ungkap Hira
Kalau memang Dewi menyampaikan itu, mungkin ada salah komunikasi atau memang tidak di pahami oleh yang bersangkutan sehingga mungkin Dewi meminta data yang kontak denga pasien.
“Yang pasti kita masukan nama-nama dan akan di repites, tapi itu dulu waktu alat rapites masih ada, kan alat repites tidak selalu ada, tapi untuk sekarang harus di swap karna alat repites terbatas dan tidak valid lagi untuk di diagnosis, jadi harus di swab. kalau dia pasien tanpa gejala belum mengaku sesak atau sebagainya. Ya seperti itu dulu penanganannya,” jelasnya.
Hira juga mengatakan, penanganan pasien positif Covid-19 yang ada kontak erat dengan orang lain sesuai dengan pengakuan pasien, baik dirumah, maupun di pasar tempat pasien bekerja.
“Jadi kami sudah menyakan kepada pasien yang terkonfirmasi Positif Covid-19, kalau ada kontak erat dengan orang lain atau tidak, pasiennya mengatakan tidak. jadi mau bikin gimana? jadi kami tidak melakukan repites dan swab di rumahnya,” beber Hira
Hira juga mengatakan, untuk vitamin dan obat-obatan lainnya yang belum sempat di berikan kepada pasien waktu lalu karna stoknya belum ada, sehingga pasien tersebut belum diberikan obat-obatan dan Vitamin.
“Karna vitamin juga butuh pengadaaan,” singkat Hira melanturkan nada kasar dan kesal.
“Kami sudah menyampaikan kepada pasien positif sangat hati-hati, dan pasien menyakan kalau dirinya mau di angakat oleh petugas Covid-19, saya katakan tidak asalkan pasien tidak ada gejala dan harus isolasi mandiri di rumah, harus kondisi dan minum vitamin agar saat di swab berikut somo negatif,” ucap Dewi menambahkan.
Dewi menyampaikan, saat diberitahukan, pasien tidak yakin dengan hasil swab yang menunjukan status pasien positif, dia pun bertanya kenapa dirinya sehat tapi dikatakan positif.
“Saya pun menjelaskan kepada pasien, itu namaya orang tanpa gejala. Karna virus ini bisa menyerang siapa saja yang daya tahan tubuhnya menurun, Kalau tidak yakin datang kesini untuk di rapites lagi,” Kata Dewi.
Lanjut Dewi, Pasien juga meminta dirinya agar tidak diberitahukan di kelurahan tentang status positif pasien.
“Saya sampaikan iya, asalkan isolasi mandiri di rumah. tapi saya tidak bisa menjamin karna kami punya grub se Kecamata Girian. tapi kalau untuk membocorkannya dari orang lain bukan dari kami,” ujar Dewi.
Dewi mengaku memantau pasien tersebut melalui telepon dan pasien selalu mengaku sehat-sehat.
” Memang saya tidak sering menelpon pasien karna nomor saya sudah ada pada pasien dan sudah saya sampaikan kepada pasien, jika ada apa-apa langsung hubungi saya,” ungkapnya.
Dewi juga mengaku untuk obata-obatan dan Vitamin waktu itu sudah di ambil tapi baru di antar pada hari Jumat (28/8/2020).
Diketahui pasien Positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri sejak bulan juli, baru mendapat obat- obatan setelah salah satu pasien sudah dinyakatan Negatif.
(HardinanSangkoy)