BITUNG—HD alias Ari (32) warga Bitung Timur Lingkungan V Kecamatan Maesa membantah jika dirinya menjadi pelaku pemerkosa Melati siswi SMP kelas 2 di Kota Bitung, Minggu (15/1) lalu. Dimana menurutnya, ia hanya membantu mengantarkan korban yang dalam keadaan tidak sadarkan diri usai menghadari acara pernikahan di wilayah Kakenturan.
“Saya tidak memperkosa dia (Melati-red). Saya hanya mengantar pulang, karena waktu itu dia sudah dalam keadaan lemas dan tidak sadarkan diri,” kata Ari dari balik jeruji besi Polsek Bitung Timur, Senin (16/1).
Menurut pengakuan pria yang berprofesi sebagai pelaut ini, Minggu sekitar pukul 4.13 Wita ia bertemu dengan korban yang diduga sudah dalam keadaan mabuk. Bahkan, menurutnya, untuk berjalan saja korban tidak mampu dan harus dipapah.
“Kebetulan saya kenal dengan korban, jadi saya putuskan untuk mengatarnya pulang sambil menggendong karena dia tidak bisa berjalan dan tidak sadarkan diri,” katanya.
Mengingat jalan menuju rumah korban mendaki, sehingga dirinya beberapa kali berhenti untuk beristirahat. Ditambah lagi Ari mengaku sudah mengkonsumsi minuman keras sehingga cepat lelah dan harus berhenti beberapa kali.
“Katika sementara beristrahat di tengah perkebunan, tiba-tiba korban sadar dan berteriak minta tolong dan menuduh saya memperkosanya,” katanya.
Namun Ari hanya tertunduk dan tidak dapat menjawab ketika Kasie Humas Polsek Bitung Tengah, Aiptu Son Tumandung, menanyakan alasan sehingga korban menunjuk dirinya sebagai pelaku. “Kalau memang kamu (Ari-red) tidak berbuat macam-macam, lalu kenapa korban menuduh kamu memperkosanya dan harus ditahan,” kata Tumandang.
Tumandang sendiri mengaku, pihaknya masih sementara mengembangkan kasus dugaan pemerkosaan tersebut dengan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. Termasuk juga salah satu oknum TNI AL yang dikabarkan ikut menggendong korban untuk diantarkan pulang sebelum bertemu dengan Ari.
“Jadi menurut pengakuan korban, ia sempat bertemu dengan salah satu oknum TNI AL yang kemudian meminta Ari untuk mengantarnya pulang. Namun menurut korban, sesampainya di wilayah perkebunan Ari malah memperkosanya,” jelas Tumandang.(en)