Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan saat memberikan penjelasan terkait maksud dan tujuan dilaksanakannya dialog antisipasi kemacetan jalang Natal (foto ist)
Manado — Menjelang perayaan Natal, sejumlah wilayah di Kota Manado diprediksikan bakal lumpuh total akibat padatnya kendaraan milik masyarakat dari luar dan dalam kota mencari kebutuhan hari besar untuk umat kristen tersebut.
Sejumlah titik yang bakal mengalami kemacetan yakni Jalan Piere Tendean (Boulevard), Jalan Sam Ratulangi (Samrat), Jalan Marthadinata (Paldua-Komo Luar), Kawasan Pusat Kota 45 dan beberapa wilayah lainnya.
Mengantisipasi hal itu, Wakil Wali Kota (Wawali) Manado Harley Mangindaan bersama Forum Lalu Lintas Kota Manado menggelar dialog yang menghadirkan sejumlah pengamat, dalam rangka mencari solusi antisipasi kemacetan jelang Natal tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Novianty Murp pengamat Tata Ruang Kota Manado mempertanyakan ketersediaan lahan parkir yang nyaman bagi masyarakat yang hendak berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan yang ada di pusat kota 45.
“Warga harus mendapatkan fasilitas yang nyaman dan lahan parkir yang memadai.Dan Forum Lalu Lintas Baiknya mendata pedagang di TKB termasuk perkiraan jumlah kendaraan, agar kantong-katong parkir yang akan disiapkan bisa diprediksi,” tutur Novianty.
Sementara itu, Taufik Tumbelaka pemerhati Provinsi Sulut ini menyarankan adanya langkah tegas dari pihak aparat hukum terhadap kendaraan yang tidak memiliki kelengkapan surat.
“Pemberlakuan sistim pembatasan kendaraan yang tidak melengkapi surat kendaraan bisa diberlakukan untuk menekan kendaraan yang masuk di Kota Manado,” saran Tumbelaka.
Diskusi yang digagas Forum Lalu Lintas dalam rangka antisipasi kemacetan jelang parayaan Natal (foto ist)
Usai mendengarkan berbagai tanggapan para pengamat, Wawali Mangindaan yang juga ketua Forum Lalu Lintas Kota Manado menyambut baik akan usul dan saran tersebut.
“Jika TKB steril kendaraan bermotor dan hanya dikhususkan bagi pedagang menghadapi Natal perlu kajian komprehensif. Pemkot Manado dan Forum Lalulintas kota Manado Jumat pekan ini adakan pertemuan di TKB, dan draf kajian bisa disertakan untuk dibahas lebih lanjut,” kata Wawali Mangindaan.
Lanjut Wawali, rekayasa Lalu Lintas jelang Natal perlu dipikirkan bersama seluruh stakeholder, termasuk di kawasan TKB.
“Mohon bantuan Kasat Lantas Manado untuk koordinasikan lahan parkir diarahkan ke Marina untuk penyiapan spot parkir jika memang TKB diterapkan tutup sementara untuk kendaraan bermotor,” ujarnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Manado Vicky Koagouw sendiri menegaskan, pengambilan kebijakan untuk bisa masuk atau tidaknya kendaraan di kawasan TKB, berdasarkan hasil pertemuan seluruh stakeholder yang akan digelar Jumat (5/12/2014) mendatang, berlokasi di TKB.
“Kita akan buatkan draf dan kajian mendalam masukan dari semua pemerhati dan pakar transportasi serta semua unsur yang berhubungan dengan forum lalin dan pihak kepolisian. Pertemuan ini ujungnya untuk memberikan kenyamanan bagi warga tapi kita harus bijak dalam mengambil keputusan,” ungkap Koagouw.
Dialog antisipasi kemacetan jelan Natal turut dihadiri Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Manado Heafrey Sendoh, Assisten II Pemerintah kota Manado Rum Usulu, dan seluruh stakeholder yang terkait. (leriandokambey)
Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan saat memberikan penjelasan terkait maksud dan tujuan dilaksanakannya dialog antisipasi kemacetan jalang Natal (foto ist)
Manado — Menjelang perayaan Natal, sejumlah wilayah di Kota Manado diprediksikan bakal lumpuh total akibat padatnya kendaraan milik masyarakat dari luar dan dalam kota mencari kebutuhan hari besar untuk umat kristen tersebut.
Sejumlah titik yang bakal mengalami kemacetan yakni Jalan Piere Tendean (Boulevard), Jalan Sam Ratulangi (Samrat), Jalan Marthadinata (Paldua-Komo Luar), Kawasan Pusat Kota 45 dan beberapa wilayah lainnya.
Mengantisipasi hal itu, Wakil Wali Kota (Wawali) Manado Harley Mangindaan bersama Forum Lalu Lintas Kota Manado menggelar dialog yang menghadirkan sejumlah pengamat, dalam rangka mencari solusi antisipasi kemacetan jelang Natal tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Novianty Murp pengamat Tata Ruang Kota Manado mempertanyakan ketersediaan lahan parkir yang nyaman bagi masyarakat yang hendak berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan yang ada di pusat kota 45.
“Warga harus mendapatkan fasilitas yang nyaman dan lahan parkir yang memadai.Dan Forum Lalu Lintas Baiknya mendata pedagang di TKB termasuk perkiraan jumlah kendaraan, agar kantong-katong parkir yang akan disiapkan bisa diprediksi,” tutur Novianty.
Sementara itu, Taufik Tumbelaka pemerhati Provinsi Sulut ini menyarankan adanya langkah tegas dari pihak aparat hukum terhadap kendaraan yang tidak memiliki kelengkapan surat.
“Pemberlakuan sistim pembatasan kendaraan yang tidak melengkapi surat kendaraan bisa diberlakukan untuk menekan kendaraan yang masuk di Kota Manado,” saran Tumbelaka.
Diskusi yang digagas Forum Lalu Lintas dalam rangka antisipasi kemacetan jelang parayaan Natal (foto ist)
Usai mendengarkan berbagai tanggapan para pengamat, Wawali Mangindaan yang juga ketua Forum Lalu Lintas Kota Manado menyambut baik akan usul dan saran tersebut.
“Jika TKB steril kendaraan bermotor dan hanya dikhususkan bagi pedagang menghadapi Natal perlu kajian komprehensif. Pemkot Manado dan Forum Lalulintas kota Manado Jumat pekan ini adakan pertemuan di TKB, dan draf kajian bisa disertakan untuk dibahas lebih lanjut,” kata Wawali Mangindaan.
Lanjut Wawali, rekayasa Lalu Lintas jelang Natal perlu dipikirkan bersama seluruh stakeholder, termasuk di kawasan TKB.
“Mohon bantuan Kasat Lantas Manado untuk koordinasikan lahan parkir diarahkan ke Marina untuk penyiapan spot parkir jika memang TKB diterapkan tutup sementara untuk kendaraan bermotor,” ujarnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Manado Vicky Koagouw sendiri menegaskan, pengambilan kebijakan untuk bisa masuk atau tidaknya kendaraan di kawasan TKB, berdasarkan hasil pertemuan seluruh stakeholder yang akan digelar Jumat (5/12/2014) mendatang, berlokasi di TKB.
“Kita akan buatkan draf dan kajian mendalam masukan dari semua pemerhati dan pakar transportasi serta semua unsur yang berhubungan dengan forum lalin dan pihak kepolisian. Pertemuan ini ujungnya untuk memberikan kenyamanan bagi warga tapi kita harus bijak dalam mengambil keputusan,” ungkap Koagouw.
Dialog antisipasi kemacetan jelan Natal turut dihadiri Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Manado Heafrey Sendoh, Assisten II Pemerintah kota Manado Rum Usulu, dan seluruh stakeholder yang terkait. (leriandokambey)