Bitung, BeritaManado.com – Insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) yang terlihat langsung dalam penanganan COVID-19 di Kota Bitung, rupanya ada kesenjangan cukup signifikan.
Insentif Nakes yang tergabung di Tim Reaksi Cepat (TRC) jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Nakes di Tim Vaksinasi COVID-19.
Hal itu terungkap dalam Reses Masa Persidangan Ketiga Tahun Kedua Tahun Sidang Tahun 2020-2021 Anggota DPRD Kota Bitung, Habriyanto Achmad, Rabu (04/08/2021).
Menurut Habriyanto, kesenjangan insentif itu disampaikan salah satu nakes di Puskemas Paceda, yakni Tim TRC besaran insentifnya Rp5 juta per bulan sedangkan Tim Vaksinasi hanya sebesar Rp700 ribu.
“Kedua tim itu sama-sama menangani dan punya resiko sama setiap bertugas, tapi herannya insentifnya sangat signifikan perbedaannya,” kata Habriyanto.
Selain itu, kader PDI Perjuangan ini juga mendapat aspirasi terkait anggaran Alat Tulis Kantor (ATK) di tempat pelayanan kesehatan yang minim, serta fasilitas kesehatan dan alat pelindung diri (APD) yang pengadaannya harus dibeli sendiri oleh Nakes setiap bertugas.
“Ini harus menjadi perhatian serius Pemkot Bitung. Dan aspirasi ini akan saya konfirmasi ke Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti,” katanya.
Terkait dengan insentif tim Nakes yang menangani COVID-19 kata dia, akan mencari tahu apakah memang ada aturan atau parameter yang menentukan besaran insentif atau seperti apa.
Juga kata anggota Komisi A DPRD Kota Bitung ini, para bidan, perawat dokter yang bertugas di Puskesmas mempertanyakan apakah mereka juga bisa mendapatkan insentif seperti tim penanangan COVID-19.
“Mereka mengaku juga sangat rentan terpapar COVID-19 saat melayani pasien yang datang ke Puskesmas. Ini akan saya tanyakan langsung ke Dinas Kesehatan agar ada kejelasan,” katanya.
Pun demikian, Habriyanto memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Pemkot Bitung dengan berbagai terobosan yang telah dilakukan ditengah pandemi COVID-19.
“Seperti pembagian makanan siap saji kepada para masyarakat yang menjalani Isoman. Ini adalah langkah yang bagus dan patut diapresiasi. Namun, saya juga sedikit memberikan masukan agar pembagian makanan itu harus diantar tepat waktu. Karena yang terjadi di lapangan. Makanan pagi nanti diantar siang hari, begitu juga makanan siang nanti diantar sore. Nah ini harus diperhatikan lagi,” katanya.
(abinenobm)