Manado, BeritaManado.com – Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) anggota Satlantas Polresta Manado ditemukan tak bernyawa dalam mobil mewah di Jalan Mampang Prapatan IV/ RT. 010/02 Kelurahan Tegal Jakarta Selatan pada Kamis (25/4/2024).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal membenarkan adanya peristiwa ini. Dia menegaskan korban bukan tewas ditembak melainkan bunuh diri.
“Iya benar. Bukan penembakan ya, tapi bunuh diri,” kata Ade kepada wartawan, Jumat (26/4/2024).
Meski keterangan pihak Kepolisian menyatakan Brigadir Ridhal Ali Tomi tewas akibat bunuh diri, namun sejumlah kejanggalan ditemukan saat wartawan menelusuri asal mula mengapa dan kenapa korban berada di Jakarta.
Dari informasi yang diperoleh 15 unit kamera CCTV dan monitor CCTV yang terpasang di lokasi kejadian dalam kondisi mati dan tidak aktif.
Di TKP ikut pula ditemukan sepucuk senjata api yang diduga milik korban jenis HS-9, Nomor H258799, Kaliber 9,9 mm, dengan masa berlaku tanggal 01 Juli 2023 s/d 02 Juli 2024. Senjata jenis pistol tersebut ditemukan di kolong kursi supir, tepatnya di kaki kanan korban.
Jasad Brigadir RAT pertama kali ditemukan Bobbi Adi Marta Anggota Yonif 210 dan seorang karyawan bernama Mario Fransisco Pardosi.
Pengakuan saksi, saat itu melihat mobil Alphard warna hitam Nopol B 1544 QH mengalami kontak dengan Mobil jenis Lexus warna Putih Nopol AD-1-JKW yang saat itu terparkir di garasi.
Saksi melihat korban sudah tidak sadar dan di kepala sebelah kanan sudah berdarah yang diduga terkena tembakan.
Pun, terkait siapa dan siapa pemilik kendaraan mewah jenis Alphard, pihak Kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut.
Santer beredar, Brigadir RAT mengawal seorang pengusaha yang bergerak dibidang tambang dan investasi.
Ketenangan pihak Kepolisian Jakarta Selatan, Brigadir RAT sedang dalam cuti dan saat kejadian akan mengunjungi kerabatnya di Mampang Prapatan.
Terpisah, Novita Husain Istri Brigadir RAT saat ditemui BeritaManado.com, di Perumahan Kalasey Indah, Kabupaten Minahasa memgaku masih tak percaya suaminya tersebut nekat menghabisi dirinya sendiri.
“Saya masih tak percaya suami saya melakukan hal tersebut”, ujar dia.
Novita mengatakan suaminya berada di Jakarta, karena ada penugasan disana.
” Dia (Brigadir RAT) sempat mengatakan tidak nyaman saat bekerja disana, dan ingin kembali “, ungkapnya.
Lanjut Novita, awal menerima kabar perihal suaminya tersebut sudah meninggal dunia di dari istri Bosnya di Jakarta via telepon, dan bukan dari pihak Kepolisian Jakarta Selatan.
“Dari ibu yang disana, mengatakan bahwa suami saya sudah meninggal”, ucapnya.
“Suami terakhir datang ke Manado, sekitar bulan Januari tahun ini dan kembali ke Jakarta bulan Maret”, sebut dia.
Pungkasnya, Novita meminta pihak Kepolisian untuk melakukan yang terbaik dalam penanganan kejadian yang menimpa suaminya tersebut.
“Kami dari keluarga mengharapkan yang terbaik “, pungkasnya.
Diketahui, Brigadir meninggalkan seorang istri serta 3 anak, sementara Kapolresta Manado sendiri sudah berada di Jakarta atas perintah Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan guna melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Polres Metro Jakarta Selatan.
Deidy Wuisan
Manado, BeritaManado.com – Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) anggota Satlantas Polresta Manado ditemukan tak bernyawa dalam mobil mewah di Jalan Mampang Prapatan IV/ RT. 010/02 Kelurahan Tegal Jakarta Selatan pada Kamis (25/4/2024).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal membenarkan adanya peristiwa ini. Dia menegaskan korban bukan tewas ditembak melainkan bunuh diri.
“Iya benar. Bukan penembakan ya, tapi bunuh diri,” kata Ade kepada wartawan, Jumat (26/4/2024).
Meski keterangan pihak Kepolisian menyatakan Brigadir Ridhal Ali Tomi tewas akibat bunuh diri, namun sejumlah kejanggalan ditemukan saat wartawan menelusuri asal mula mengapa dan kenapa korban berada di Jakarta.
Dari informasi yang diperoleh 15 unit kamera CCTV dan monitor CCTV yang terpasang di lokasi kejadian dalam kondisi mati dan tidak aktif.
Di TKP ikut pula ditemukan sepucuk senjata api yang diduga milik korban jenis HS-9, Nomor H258799, Kaliber 9,9 mm, dengan masa berlaku tanggal 01 Juli 2023 s/d 02 Juli 2024. Senjata jenis pistol tersebut ditemukan di kolong kursi supir, tepatnya di kaki kanan korban.
Jasad Brigadir RAT pertama kali ditemukan Bobbi Adi Marta Anggota Yonif 210 dan seorang karyawan bernama Mario Fransisco Pardosi.
Pengakuan saksi, saat itu melihat mobil Alphard warna hitam Nopol B 1544 QH mengalami kontak dengan Mobil jenis Lexus warna Putih Nopol AD-1-JKW yang saat itu terparkir di garasi.
Saksi melihat korban sudah tidak sadar dan di kepala sebelah kanan sudah berdarah yang diduga terkena tembakan.
Pun, terkait siapa dan siapa pemilik kendaraan mewah jenis Alphard, pihak Kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut.
Santer beredar, Brigadir RAT mengawal seorang pengusaha yang bergerak dibidang tambang dan investasi.
Ketenangan pihak Kepolisian Jakarta Selatan, Brigadir RAT sedang dalam cuti dan saat kejadian akan mengunjungi kerabatnya di Mampang Prapatan.
Terpisah, Novita Husain Istri Brigadir RAT saat ditemui BeritaManado.com, di Perumahan Kalasey Indah, Kabupaten Minahasa memgaku masih tak percaya suaminya tersebut nekat menghabisi dirinya sendiri.
“Saya masih tak percaya suami saya melakukan hal tersebut”, ujar dia.
Novita mengatakan suaminya berada di Jakarta, karena ada penugasan disana.
” Dia (Brigadir RAT) sempat mengatakan tidak nyaman saat bekerja disana, dan ingin kembali “, ungkapnya.
Lanjut Novita, awal menerima kabar perihal suaminya tersebut sudah meninggal dunia di dari istri Bosnya di Jakarta via telepon, dan bukan dari pihak Kepolisian Jakarta Selatan.
“Dari ibu yang disana, mengatakan bahwa suami saya sudah meninggal”, ucapnya.
“Suami terakhir datang ke Manado, sekitar bulan Januari tahun ini dan kembali ke Jakarta bulan Maret”, sebut dia.
Pungkasnya, Novita meminta pihak Kepolisian untuk melakukan yang terbaik dalam penanganan kejadian yang menimpa suaminya tersebut.
“Kami dari keluarga mengharapkan yang terbaik “, pungkasnya.
Diketahui, Brigadir meninggalkan seorang istri serta 3 anak, sementara Kapolresta Manado sendiri sudah berada di Jakarta atas perintah Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan guna melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Polres Metro Jakarta Selatan.
Deidy Wuisan