Amurang, BeritaManado – Pekerjaan peningkatan jaringan irigasi Sulu Paslaten menimbulkan dilema di masyarakat Desa Sulu, Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Betapa tidak, pekerjaan ini oleh para petani di Desa Sulu dianggap tidak memperhatikan kondisi petani yang sudah terlanjur mengolah lahan sawah.
“Sudah sekian lama kami tidak mengolah lahan sawah. Disaat sudah mulai mengolah lahan sawah, namun pelaksana pekerjaan tidak mau memperhatikan kebutuhan air kami,” tukas sejumlah petani kepada BeritaManado.com pada Rabu (31/5/2017).
Dirinya bahkan memberikan solusi agar distribusi air dapat dilakukan di akhir minggu sekitar hari Sabtu sampai Minggu..
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Minsel Rudi Tumiwa saat dikonfirmasi mengatakan akan membantu menyelesaikan masalah ini.
“Kami akan berusaha menyampaikan keluhan masyarakat ini kepada pelaksana pekerjaan. Dengan komunikasi yang baik diharapkan akan ada jalan keluar yang terbaik,” kata Rudi Tumiwa.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Pekerjaan peningkatan jaringan irigasi Sulu Paslaten menimbulkan dilema di masyarakat Desa Sulu, Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Betapa tidak, pekerjaan ini oleh para petani di Desa Sulu dianggap tidak memperhatikan kondisi petani yang sudah terlanjur mengolah lahan sawah.
“Sudah sekian lama kami tidak mengolah lahan sawah. Disaat sudah mulai mengolah lahan sawah, namun pelaksana pekerjaan tidak mau memperhatikan kebutuhan air kami,” tukas sejumlah petani kepada BeritaManado.com pada Rabu (31/5/2017).
Dirinya bahkan memberikan solusi agar distribusi air dapat dilakukan di akhir minggu sekitar hari Sabtu sampai Minggu..
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Minsel Rudi Tumiwa saat dikonfirmasi mengatakan akan membantu menyelesaikan masalah ini.
“Kami akan berusaha menyampaikan keluhan masyarakat ini kepada pelaksana pekerjaan. Dengan komunikasi yang baik diharapkan akan ada jalan keluar yang terbaik,” kata Rudi Tumiwa.(TamuraWatung)