TALAUD – Dicanangkannya Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai salah-satu percontohan daerah Galciltas (Tertinggal, Terpencil dan Perbatasan) memang sangat layak, mengingat Kabupaten Talaud merupakan daerah kepulauan yang salah-satunya berbatasan dengan negara Filipina yaitu pulau Miangas dan Marore. Kawasan ini masih terbatas akses informasi dan transportasi.
BKKBN Sulut tidak ketinggalan dengan menggelar beberapa kegiatan, diantaranya pelayanan KB dan kesehatan di Pulau Miangas dan beberapa pulau sekitarnya. Disamping itu dilaksanakan Pelatihan Penggunaan ABPK (Alat Bantu Pengambilan Keputusan) bagi bidan, Pelatihan PIK R, Pelatihan bagi TOGA dan TOMA serta peresmian PIK R di sekolah dan gereja, dilanjutkan dengan Rakerda Badan KB dan PP Kabupaten Talaud, serta diakhiri dengan acara adat Mane’e di Kepulauan Intata, Kakorotan yang diikuti oleh ratusan warga Talaud dari berbagai daerah.
Pada Rapat Kerja Daerah Badan KB PP Kabupaten Kepulauan Talaud, dilaksanakan di Aula Kantor DPRD 20 Mei 2011 lalu, dibuka oleh Bupati Talaud, Drs Constantin Ganggali ME. Pada sambutannya, bupati berharap agar keberhasilan program kependudukan dan KB di Kepulauan Talaud tidak hanya menjadi peran para ibu, tapi juga mendapat perhatian dan kepedulian dari bapak-bapak untuk meningkatkan peran kaum laki-laki untuk tampil dalam pembangunan, termasuk sukses program KB.
Dari data yang diperoleh, kesertaan ber-KB di Kabupaten Talaud menunjukkan sebanyak 24.037 keluarga yang ber-KB dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 13.056 atau 89,5 %. Dari prosentase tersebut masih didominasi oleh kaum perempuan sehingga mengharapkan agar laki-laki juga dapat mengambil peran, terutama apabila ibu tidak cocok dengan beberapa alat kontrasepsi dengan berbagai pertimbangan, misalnya kesehatan.
Ganggali juga mengingatkan agar dapat mengantisapasi hal-hal yang menyebabkan kematian bagi ibu maupun bayi dengan menghindari 4 terlalu dan 3 terlambat yaitu, melahirkan pada usia terlalu muda, terlalu sering, terlalu dekat dan terlalu tua, disamping terlambat mengambil keputusan, terlambat mendapatkan pertolongan, dan terlambat tiba di tempat pelayanan. Hal ini perlu diperhatikan mengingat Kepulauan Talaud sering mengalami kesulitan transportasi laut. Pada kesempatan itu juga, bupati menyerahkan seperangkat perlengkapan untuk PLKB.
Demikian halnya dengan Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, Dra Elisabeth Kuji yang turut memberikan sambutannya, memberikan apresiasi kepada Bupati Talaud atas dukungan politis yang diberikan terhadap program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Kuji mengungkapkan , Kabupaten Talaud mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat terutama BKKBN, karena wilayah ini mempunyai karakteristik khusus, yaitu sebagai daerah percontohan Galciltas, sehingga dilaksanakan pelayanan KB daerah terluar.
Menurutnya, aspek yang perlu diperhatikan adalah kepadatan penduduk yang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini, yang sangat membutuhkan peningkatan ketahanan gizi yang memerlukan peningkatan akses kesehatan, pendidikan dan ketrampilan, SDM yang lebih baik agar menjadi tenaga kerja yang berkualitas serta penyediaan lapangan kerja.
Melalui kegiatan ini juga telah ditandatangani kontrak kemitraan antara Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Utara dengan Kepala Badan KB dan PP Kabupaten Talaud, Djody TasiringanBSc. SPd. MM, yang disaksikan Bupati Talaud.
Pada acara tersebut juga hadir para Kepala SKPD se-Kabupaten Talaud, para camat, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. (irma/jry)
TALAUD – Dicanangkannya Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai salah-satu percontohan daerah Galciltas (Tertinggal, Terpencil dan Perbatasan) memang sangat layak, mengingat Kabupaten Talaud merupakan daerah kepulauan yang salah-satunya berbatasan dengan negara Filipina yaitu pulau Miangas dan Marore. Kawasan ini masih terbatas akses informasi dan transportasi.
BKKBN Sulut tidak ketinggalan dengan menggelar beberapa kegiatan, diantaranya pelayanan KB dan kesehatan di Pulau Miangas dan beberapa pulau sekitarnya. Disamping itu dilaksanakan Pelatihan Penggunaan ABPK (Alat Bantu Pengambilan Keputusan) bagi bidan, Pelatihan PIK R, Pelatihan bagi TOGA dan TOMA serta peresmian PIK R di sekolah dan gereja, dilanjutkan dengan Rakerda Badan KB dan PP Kabupaten Talaud, serta diakhiri dengan acara adat Mane’e di Kepulauan Intata, Kakorotan yang diikuti oleh ratusan warga Talaud dari berbagai daerah.
Pada Rapat Kerja Daerah Badan KB PP Kabupaten Kepulauan Talaud, dilaksanakan di Aula Kantor DPRD 20 Mei 2011 lalu, dibuka oleh Bupati Talaud, Drs Constantin Ganggali ME. Pada sambutannya, bupati berharap agar keberhasilan program kependudukan dan KB di Kepulauan Talaud tidak hanya menjadi peran para ibu, tapi juga mendapat perhatian dan kepedulian dari bapak-bapak untuk meningkatkan peran kaum laki-laki untuk tampil dalam pembangunan, termasuk sukses program KB.
Dari data yang diperoleh, kesertaan ber-KB di Kabupaten Talaud menunjukkan sebanyak 24.037 keluarga yang ber-KB dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 13.056 atau 89,5 %. Dari prosentase tersebut masih didominasi oleh kaum perempuan sehingga mengharapkan agar laki-laki juga dapat mengambil peran, terutama apabila ibu tidak cocok dengan beberapa alat kontrasepsi dengan berbagai pertimbangan, misalnya kesehatan.
Ganggali juga mengingatkan agar dapat mengantisapasi hal-hal yang menyebabkan kematian bagi ibu maupun bayi dengan menghindari 4 terlalu dan 3 terlambat yaitu, melahirkan pada usia terlalu muda, terlalu sering, terlalu dekat dan terlalu tua, disamping terlambat mengambil keputusan, terlambat mendapatkan pertolongan, dan terlambat tiba di tempat pelayanan. Hal ini perlu diperhatikan mengingat Kepulauan Talaud sering mengalami kesulitan transportasi laut. Pada kesempatan itu juga, bupati menyerahkan seperangkat perlengkapan untuk PLKB.
Demikian halnya dengan Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, Dra Elisabeth Kuji yang turut memberikan sambutannya, memberikan apresiasi kepada Bupati Talaud atas dukungan politis yang diberikan terhadap program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Kuji mengungkapkan , Kabupaten Talaud mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat terutama BKKBN, karena wilayah ini mempunyai karakteristik khusus, yaitu sebagai daerah percontohan Galciltas, sehingga dilaksanakan pelayanan KB daerah terluar.
Menurutnya, aspek yang perlu diperhatikan adalah kepadatan penduduk yang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini, yang sangat membutuhkan peningkatan ketahanan gizi yang memerlukan peningkatan akses kesehatan, pendidikan dan ketrampilan, SDM yang lebih baik agar menjadi tenaga kerja yang berkualitas serta penyediaan lapangan kerja.
Melalui kegiatan ini juga telah ditandatangani kontrak kemitraan antara Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Utara dengan Kepala Badan KB dan PP Kabupaten Talaud, Djody TasiringanBSc. SPd. MM, yang disaksikan Bupati Talaud.
Pada acara tersebut juga hadir para Kepala SKPD se-Kabupaten Talaud, para camat, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. (irma/jry)