Airmadidi – Pesta demokrasi lima tahunan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Minahasa Utara (Minut) tiba-tiba dirasa hambar oleh masyarakat daerah ini.
Hal itu tak lain karena minimnya sosialisasi para calon kepala daerah. Sejumlah warga mengaku tidak tahu menahu dengan visi misi para calon kedepan jika duduk sebagai top eksekutif Minut.
“Visi misi calon saya tidak tahu. Bertemu langsung dengan calon kepala daerah juga belum,” kata Pingkan Yohana, warga Dimembe.
Novel Lotulung, Tokoh Pemuda Airmadidi mengatakan, minimnya sosialisasi di masyarakat bisa menjadi kerugian bagi calon yang namanya tidak populis.
“Jujur saja, tidak semua calon kepala daerah namanya dikenal oleh masyarakat. Ini memberi keuntungan kepada calon-calon yang populis sudah dikenal banyak masyarakat,” kata Lotulung, Kamis (22/10/2015).
Lotulung menyarankan agar setiap peserta Pilkada bisa memanfaatkan media sosial serta media massa dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Disisi lain, kandidat juga harus semakin banyak turun lapangan menyapa warga.
“Karena tidak setiap hari seorang kandidat bertemu dengan masyarakat yang banyak ini. Makanya, media massa seperti televisi, radio, media online, surat kabar, dan sebagainya sangat efektif sebagai sarana promosi dan sosialisasi kegiatan kandidat. Kalau hanya mengandalkan media sosial juga tidak terlalu efektif, karena tidak semua orang ada akun media sosial,” timpal Lotulung. (Finda Muhtar)