AMURANG—Astaga! Warga Desa Kilometer Tiga Kecamatan Amurang, Sabtu (5/11) sekitar pukul 23.00 Wita dibuat heboh. Pasalnya, lelaki AL alias Arie (58) tahun bisa berbuat nekat dengan menco memperkosa GW alias Gini (8), (nama samaran). Akibat perbuatan nekat itu, hampir saja warga KM3 main hakim sendiri dengan mencoba mengeroyok opa Arie.
Tetapi, beruntung salah satu aparat akhirnya menyelamatkan tersangka Arie dengan cara disembunyikan dalam kamar mandi. Selanjutnya, tersangka hanya berdiam beberapa jam dengan maksud agar warga tidak melakukan main hakim. Dan sekitar pukul 05.00 Wita (subuh), dua orang anggota polisi datang menjemput Arie untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kronologisnya demikian, malam itu (Sabtu), sekitar pukul 08.00 Wita, opa Arie pergi ke rumah Gini (samara) untuk menonton tv. Opa Arie, saat menonton tv dengan cara berguling dilantai dengan menggunakan tikar. Tiba-tiba, Gini yang juga ikut menonton merasa ngantuk (manganto, red). Saat itu juga, korban pun tertidur diatas badan opa Arie.
Tak hitung tiga, dalam sekejab itupun opa Arie sudah bermain dengan korban salah satu siswi SD di Kecamatan Amurang ini. Mungkin kerasukan setan sudah masuk dalam pikiran AL alias Arie. Sehingga, dia dengan seenaknya melakukan tanpa perhitungan jelas. Yang akhirnya, opa Arie harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Awalnya, masih dalam keadaan mengantuk, opa Arie dalam wawancara dengan beberapa wartawan di Polsek Amurang mengaku dengan kesalahannya yang telah mencabuli GW(8) dengan imingan uang Rp 2000 untuk melakukan pencabulan.
Dalam pengakuan AL, menuturkan satu persatu kejadian yang dilakukannya kepada GL. Dengan kerasukan setan dirinya tidak sadar, bahwa GL seperti cucunya sendiri.”Saya tidak sadar apa yang saya lakukan kepada GW yang saya sudah anggap seperti cucu saya sendiri,” tutur AL, dengan merasa bersalah.
Lanjut AL, kejadian tersebut pada saat dirinya bersama GW, sedang bermain main dirumah AL, tetapi istri AL tidak berada dirumah. “Memang saat itu kami sedang bermain main, tetapi saat itu GW meminta supaya saya memainkan kemaluannya,”ujarnya.
Dengan merasa bersalah AL pun sudah tidak berdaya lagi untuk melakukannya apalagi kata AL dirinya normal sebagai lelaki.”Saya kan normal, jadi saya lakukan hal bejat seperti itu. Apalagi menurut saya itu sudah salah, tetapi tidak sampai saya dan anak itu bermain layaknya orang dewasa,” katanya dengan penyesalan.
Lanjut Al, memang pada sore hari dirinya dengan GW, bermain dirumah milikinya tampak ada orang, saat akan melakukan, hak bejat seperti itu, GW sempat meminta uang Rp 5000 kepada AL, dan AL pun mengatakan kepada GW, bahwa dirinya tidak ada uang sebanyak itu.
“Memang saya katakan kepada GW, saya tidak ada uang Rp 5000, yang ada hanya Rp 2000. Dan saya berikan kepadanya apa yang saya punya. Dan saya katakan lebih baik minta kepada kedua orang tuanya,” ujar AL.
Saat memberikan uang, maka dirinya dan GW melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan. ”Memang saat itu GW langsung naik keatas perut saya dan kami lakukan dengan ada pakaian. Kan hanya bermain main,” katanya.
Ketika ditanya kenapa sampai ketahuan, AL pun mengatakan pada saat itu ada warga yang melihat. Dan saat itulah kejadian terbongkar, sampai warga datang kerumah dan memukulnya. ”Kan saya sudah mengaku bersalah kepada pemerintah desa KM3, saya orang jujur, sehingga saya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi,” sebutnya.
Ketika wartawan situs ini mengatakan, apakah tidak merasa bersalah melakukan pencabulan kepada anak dibawah umur. ”Saya sangat menyesal dengan kejadian ini,” tambanya .
Putri kesayangan dari keluarga Woley- Aluy (Stenly dan Selvi), dengan hasil buah pernikahan mereka. Saat akan dimintai keterangan. Kedua orang tua GW tidak bisa memberika keterangan lengkap. ”Tolong jangan mempermalukan anak saya,” jelas Eng ayah GW .
Kapolsek Amurag AKP Revly Kaunang, saat dimintai keterangan membenarkan kejadian tersebut. ”Kami sementara melakukan pemeriksaan kepada tersangka. Bahkan AL langsung dijemput setelah Hukum Tua Nontje Tambingon menelpon,” pungkas Revly. (ape)
AMURANG—Astaga! Warga Desa Kilometer Tiga Kecamatan Amurang, Sabtu (5/11) sekitar pukul 23.00 Wita dibuat heboh. Pasalnya, lelaki AL alias Arie (58) tahun bisa berbuat nekat dengan menco memperkosa GW alias Gini (8), (nama samaran). Akibat perbuatan nekat itu, hampir saja warga KM3 main hakim sendiri dengan mencoba mengeroyok opa Arie.
Tetapi, beruntung salah satu aparat akhirnya menyelamatkan tersangka Arie dengan cara disembunyikan dalam kamar mandi. Selanjutnya, tersangka hanya berdiam beberapa jam dengan maksud agar warga tidak melakukan main hakim. Dan sekitar pukul 05.00 Wita (subuh), dua orang anggota polisi datang menjemput Arie untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kronologisnya demikian, malam itu (Sabtu), sekitar pukul 08.00 Wita, opa Arie pergi ke rumah Gini (samara) untuk menonton tv. Opa Arie, saat menonton tv dengan cara berguling dilantai dengan menggunakan tikar. Tiba-tiba, Gini yang juga ikut menonton merasa ngantuk (manganto, red). Saat itu juga, korban pun tertidur diatas badan opa Arie.
Tak hitung tiga, dalam sekejab itupun opa Arie sudah bermain dengan korban salah satu siswi SD di Kecamatan Amurang ini. Mungkin kerasukan setan sudah masuk dalam pikiran AL alias Arie. Sehingga, dia dengan seenaknya melakukan tanpa perhitungan jelas. Yang akhirnya, opa Arie harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Awalnya, masih dalam keadaan mengantuk, opa Arie dalam wawancara dengan beberapa wartawan di Polsek Amurang mengaku dengan kesalahannya yang telah mencabuli GW(8) dengan imingan uang Rp 2000 untuk melakukan pencabulan.
Dalam pengakuan AL, menuturkan satu persatu kejadian yang dilakukannya kepada GL. Dengan kerasukan setan dirinya tidak sadar, bahwa GL seperti cucunya sendiri.”Saya tidak sadar apa yang saya lakukan kepada GW yang saya sudah anggap seperti cucu saya sendiri,” tutur AL, dengan merasa bersalah.
Lanjut AL, kejadian tersebut pada saat dirinya bersama GW, sedang bermain main dirumah AL, tetapi istri AL tidak berada dirumah. “Memang saat itu kami sedang bermain main, tetapi saat itu GW meminta supaya saya memainkan kemaluannya,”ujarnya.
Dengan merasa bersalah AL pun sudah tidak berdaya lagi untuk melakukannya apalagi kata AL dirinya normal sebagai lelaki.”Saya kan normal, jadi saya lakukan hal bejat seperti itu. Apalagi menurut saya itu sudah salah, tetapi tidak sampai saya dan anak itu bermain layaknya orang dewasa,” katanya dengan penyesalan.
Lanjut Al, memang pada sore hari dirinya dengan GW, bermain dirumah milikinya tampak ada orang, saat akan melakukan, hak bejat seperti itu, GW sempat meminta uang Rp 5000 kepada AL, dan AL pun mengatakan kepada GW, bahwa dirinya tidak ada uang sebanyak itu.
“Memang saya katakan kepada GW, saya tidak ada uang Rp 5000, yang ada hanya Rp 2000. Dan saya berikan kepadanya apa yang saya punya. Dan saya katakan lebih baik minta kepada kedua orang tuanya,” ujar AL.
Saat memberikan uang, maka dirinya dan GW melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan. ”Memang saat itu GW langsung naik keatas perut saya dan kami lakukan dengan ada pakaian. Kan hanya bermain main,” katanya.
Ketika ditanya kenapa sampai ketahuan, AL pun mengatakan pada saat itu ada warga yang melihat. Dan saat itulah kejadian terbongkar, sampai warga datang kerumah dan memukulnya. ”Kan saya sudah mengaku bersalah kepada pemerintah desa KM3, saya orang jujur, sehingga saya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi,” sebutnya.
Ketika wartawan situs ini mengatakan, apakah tidak merasa bersalah melakukan pencabulan kepada anak dibawah umur. ”Saya sangat menyesal dengan kejadian ini,” tambanya .
Putri kesayangan dari keluarga Woley- Aluy (Stenly dan Selvi), dengan hasil buah pernikahan mereka. Saat akan dimintai keterangan. Kedua orang tua GW tidak bisa memberika keterangan lengkap. ”Tolong jangan mempermalukan anak saya,” jelas Eng ayah GW .
Kapolsek Amurag AKP Revly Kaunang, saat dimintai keterangan membenarkan kejadian tersebut. ”Kami sementara melakukan pemeriksaan kepada tersangka. Bahkan AL langsung dijemput setelah Hukum Tua Nontje Tambingon menelpon,” pungkas Revly. (ape)