Manado dan Minahasa Zona Risiko Tinggi
Manado, BeritaManado.com — Dua daerah di Sulut masuk dalam daerah risiko tinggi penyebaran COVID-19.
Adalah Kota Manado dan Kabupaten Minahasa yang tercatat sebagai zona risiko tinggi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Data tersebut berdasarkan update pada laman web https://covid19.go.id/ terkait peta risiko penularan COVID-19 untuk setiap kabupaten/kota di Indonesia, per 28 Juni 2020.
Serupa dengan Manado, terdapat 53 kabupaten/kota dengan risiko tinggi.
Sementara dengan risiko sedang 177 kabupaten/kota, risiko rendah 185 kabupaten/kota.
99 kabupaten/kota sisanya tidak terdampak atau nihil penambahan kasus baru.
Minahasa telah menganggarkan pembelian GeneXpert
Dengan status ini, Pemkab Minahasa sudah bereaksi dengan menyurat ke Kementerian Kesehatan.
Asisten I Dr Denny Mangala MSi mengatakan Pemkab Minahasa telah menganggarkan pembelian GeneXpert dan menunggu persetujuan pusat.
“Langkah ini kami tempuh karena berbagai hambatan. Seperti pemeriksaan swab yang membutuhkan waktu. Bahkan sampai menghitung bulan. Apalagi sekarang sampel yang masuk terus meningkat,” kata Denny Mangala.
Kendala tersebut, lanjut dia, menyulitkan Pemkab mengontrol laju transmisi.
Apalagi warga yang discreening bisa beraktifitas bebas karena hasil tes lambat keluar.
“Dengan GeneXpert proses akan lebih cepat,” bebernya.
Deny menjelaskan, GeneXpert sebenarnya merupakan alat tes tuberkulosis.
Namun dengan upgrade terkini, kata Mangala, alat ini bisa dipakai menguji virus corona pada manusia.
“Hasilnya lebih cepat sekitar 45 menit saja,” katanya.
Ia menambahkan, jika mendapat restu dari Menteri Kesehatan, Minahasa berencana membangun laboratorium khusus dalam pengetesan molekuler GeneXpert.
“Apalagi penggunaannya lewat cartridge sehingga lebih mudah,” terangnya.
Jubir Gugus Tugas Manado belum berkomentar
Terpisah, juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Manado, drg Sanil Marentek belum berkomentar terkait daerah zona risiko tinggi yang disandang Manado.
Hingga berita dipublikasikan, Sanil Marentek yang dihubungi via telepon dan pesan melalui aplikasi WhatsApp, belum merespon.
Berdasarkan data dari laman web covid19.manadokota.go.id per Rabu (1/7/2020) pukul 20.00 WITA, tercatat sudah ada 728 kasus positif COVID-19 di Kota Manado.
Sampai saat ini pun, ada 574 orang dirawat, 97 kasus dinyatakan sembuh dan 57 orang meninggal dunia.
Pemerintah terus mengacu pada 14 indikator kesehatan dalam menentukan kategori suatu wilayah
Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Provinsi Sulut, dr Steaven Dandel MPH menuturkan pemerintah terus mengacu pada indikator-indikator kesehatan masyarakat (14 indikator kesehatan) dengan menggunakan skoring dan pembobotan dalam menentukan kategori suatu wilayah berdasarkan skoring dan pembobotan.
“Semua kabupaten/kota bisa mengetahui statusnya dari indikator ini, jadi silakan dihitung sendiri. Data juga bersifat dinamis karena perubahan kondisi di lapangan setiap hari,” terang Dandel.
Dijelaskan, dari 14 indikator tersebut, 10 diantaranya kajian epidemiologi seperti data penurunan kasus positif pada minggu terakhir, penurunan jumlah ODP dan PDP, penurunan angka kematian dan sebagainya.
“Selanjutnya ada indikator surveilans kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama dua minggu terakhir dan positivity rate rendah atau target kurang dari 5% sampel positif dari seluruh orang diperiksa,” jelasnya.
Terakhir tambah Dandel, adalah indikator kesehatan.
Perhitungan ini melihat jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan dengan kemampuan menampung 20% jumlah pasien positif COVID-19.
Berikutnya, kemampuan tempat tidur di RS Rujukan untuk menampung 20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS.
(Alfrits Semen)