Minsel, BeritaManado.com – Pembangunan jembatan Sosongian di jalan Trans Sulawesi, Desa Tumpaan Dua, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) berlangsung lambat.
Dari pantauan wartawan BeritaManado.com pada Senin (20/02/2023), meski ada 2 alat berat yang ada di lokasi, namun tidak ada kegiatan kerja di jembatan yang dianggarkan Rp.16 Milyar lebih di tahun 2022 kemarin.
Kemacetan pun sering terjadi karena tidak dibangunnya jembatan darurat oleh pihak kontraktor dan hanya memanfaatkan jembatan tua.
Ketika musim panas tiba, polusi debu pun cukup mengganggu pengguna jalan dan warga yang tinggal di sekitar jembatan.
“Kami warga di sekitar jembatan merasa resah karena siang dan malam kami hirup debu,” kata Daicy Umboh, pemilik warung makan di samping jembatan.
Ia pun meminta ke pihak pemborong untuk bisa memikirkan kondisi warga yang ada di sekitar jembatan.
“Sudah terlalu lama kami hirup debu, tolong pemborong percepat pembangunan jembatan,” ujarnya lagi.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Minsel, Robby Sangkoy mengatakan pihak kontraktor wajib melindungi masyarakat sekitar.
“Pihak kontraktor wajib melindungi masyarakat sekitar dari pencemaran lingkungan. Wajib itu,” tegas Robby.
Soal keterlambatan pekerjaan menurut Robby pasti sudah ada denda sesuai aturan.
Tamura