Penjual Air Galon Saat Memasok Air Bersih ke Kantor Bakorkamla Minut.
Kema–Sudah sejak lama air bersih menjadi masalah yang cukup pelik bagi warga Desa Kema I, Kema II, dan Kema III di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Sulitnya mendapat air bersih membuat kurang lebih 10 ribu warga yang ada disini “menjerit” meminta bantuan.
Menurut warga setempat, untuk mendapat air bersih, wajib merogok saku sebesar Rp2 ribu per galon air sebanyak 25 liter. “Sebelumnya harga masih Rp1500. Tapi setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, harga juga naik Rp500,” ujar Engkin, wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Sejumlah warga pun mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minut yang sampai sekarang belum merealisasikan janji pengadaan air bersih. “Dulu ada beberapa pihak termasuk partai politik yang membantu menyalurkan air bersih. Tapi bantuan seperti itu paling lama bertahan sampai tiga minggu,” ujar warga lainnya yang minta namanya tidak dipublikasikan.(finda)
Penjual Air Galon Saat Memasok Air Bersih ke Kantor Bakorkamla Minut.
Kema–Sudah sejak lama air bersih menjadi masalah yang cukup pelik bagi warga Desa Kema I, Kema II, dan Kema III di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Sulitnya mendapat air bersih membuat kurang lebih 10 ribu warga yang ada disini “menjerit” meminta bantuan.
Menurut warga setempat, untuk mendapat air bersih, wajib merogok saku sebesar Rp2 ribu per galon air sebanyak 25 liter. “Sebelumnya harga masih Rp1500. Tapi setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, harga juga naik Rp500,” ujar Engkin, wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Sejumlah warga pun mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minut yang sampai sekarang belum merealisasikan janji pengadaan air bersih. “Dulu ada beberapa pihak termasuk partai politik yang membantu menyalurkan air bersih. Tapi bantuan seperti itu paling lama bertahan sampai tiga minggu,” ujar warga lainnya yang minta namanya tidak dipublikasikan.(finda)