Manado, BeritaManado.com — Wali Kota Andrei Angouw telah melaksanakan rapat teknis dengan PDAM Manado.
Rapat tersebut membahas normalisasi dan revitalisasi PDAM menuju Manado Kota Metropolitan.
Dirut PDAM Manado Micky Taliwuna menjelaskan beberapa hal substansial dari permasalahan air bersih di Kota Manado, seperti;
1. Tidak dapat melayani sambungan baru khusus daerah pelayanan PDAM.
2. PDAM tidak mampu melayani potensi 20.000 SR (Sambungan Rumah) untuk wilayah kecamatan Mapanget dan Bunaken Daratan kapasitas produksi IPA terbatas.
3. Pelayanan air ditiap area tidak merata 1×24 jam.
4. Pada saat hujan produksi air menjadi keruh bahkan stop produksi dan distribusi.
5. Pada saat aliran listrik mati distribusi air juga berhenti.
6. Pada saat mesin pompa trouble, produksi dan distribusi air terhenti.
7. Tingginya NRW mengakibatkan DRD jauh lebih kecil dibanding kapasitas produksi.
8. Kapasitas produksi tidak maksimal karena banyak masalah ditingkat produksi dan distribusi.
Masalah internal adalah soal Kapasitas Instalasi Pengelolaan Air (IPA) yakni kapasitas terpasang dan kapasitas produksi di 9 IPA yang ada.
Dalam rangka normalisasi, Dirut memaparkan yang akan dilakukan, yakni;
1. Pengadaan dan pemasangan pompa.
2. Pengadaan dan pemasangan Genset.
3. Pembangunan DAM, IPA, Sedimentasi dan Reservoar.
4. Pengadaam lahan.
5. Pengadaan dan pemasangan Meter Induk di IPA dan Reservoar Distribusi.
6. Pembentukan Distrik Meter Area (DMA).
7. Pemasangan jaringan Distribusi Khusus Bisnis Area dan Rumah Sakit.
Sementara itu revitalisasi akan menyangkut;
1. Pergantian Jaringan pipa Transmisi dan distribusi yang dipasang tahun 1971.
2. Pemasangan jaringan pipa transmisi dari IPA Lotta sampai Reservoar Teling.
3. Pemasangan jaringan pipa transmisi dan Res. Citra Land sampai Mapanget.
4. Pemasangan jaringan pipa distribusi dari IPA Paal 2 sampai Perum Liwas.
5. Pemasangan jaringan pipa distribusi dari Ternate Tanjung sampai Kairagi.
Setelah adanya normalisasi dan revitalisasi maka diharapkan dari 9 IPA yang ada nantinya di 2023- 2024 akan menghasilkan kapasitas terpasang/produksi sebesar 922,6 termasuk perkiraan hingga tahun 2025 ketika Bendungan Kuwil selesai.
Yang terakhir dibahas adalah anggaran yang akan digunakan dalam rangka normalisasi dan revitalisasi PDAM ini.
Jika ini dapat dilaksanakan sesuai rencana dan program, maka beberapa hal akan terlayani hingga 2025 terutama; jumlah Sambungan Rumah (SR), penambahan SR, penduduk terlayani cakupan pelayanan, total kebutuhan produksi air, prosentase kehilangan air, kebutuhan jam puncak (1,5xQR), kapasitas terpasang/produksi serta surplus/defisit kapasitas produksi.
“Semua ini akan dimaksimalkan berdasarkan kemampuan keuangan yang ada,” kata Dirut PDAM.
(***/BennyManoppo)