Aliansi BRANTAS Desak KAPOLDA Usut Temuan Kerugian Negara
Manado – Selang sepekan pasca pemberitaan sejumlah media, telah terjadi simpang siur pengakuan dari oknum Pejabat Eselon IV Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Sulawesi Utara berinisial TK, yang diduga pembuat dan pemeran rekaman video porno berdurasi 7,56 menit.
Sebelumnya, Kepala Dishubkominfo Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Joi E.B. Oroh membenarkan bila laki-laki di video dewasa yang disinyalir beredar luas di masyarakat adalah bawahannya. Pengakuan itu disampaikan langsung TK kepada atasannya yang disaksikan sendiri POSKO Manado (Grup JPNN.com) pada Jumat (27/6/2014).
Kala itu, Joi melakukan klarifikasi langsung kepada TK. Sebaliknya, di saat pemeriksaan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Vecky Solang, pada Rabu (2/7/2014) lalu, TK membantah bahwa aktor tersebut bukanlah dirinya, seperti yang disebutkan oleh sejumlah media massa.
Perbedaan pengakuan oknum TK, memicu reaksi sejumlah elemen masyarakat untuk melakukan investigasi soal kebenaran beredarnya video porno, termasuk menelusuri terduga aktor dan aktris pemeran pasangan mesum tersebut.
Aktivis LSM dan Ormas Pemuda tergerak membentuk Tim Investigasi bernama Aliansi Barisan Rakyat Anti Kriminalitas (BRANTAS), mereka terdiri dari Stanly F. Mewengkang (JAMIN), Tampi J.F. Monintja (FORMAK), Ronald Matthew (GEMPAR), Joseph Tanor (PILAR), Arvid Sumerah (PERPINDO), Sherpa Parengkuan (PAPERNAS), Billy Wurangian (PPMI), Hermanus Sumakul (PPGI), Steven Wehantouw (PIJAR) dan Chris Rumansi (GADA-BMI). Demikian rilis yang diterima BeritaManado, Selasa (8/7/2012)
“Hasil investigasi dan penelusuran telah kami sampaikan langsung saat shearing dengan Pak Joi Oroh (Kepala Dishubkominfo Sulut), hari Kamis (03/07) lalu di ruang kerjanya,” ungkap Stanly F. Mewengkang yang dipercayakan sebagai Koordinator Aliansi BRANTAS.
Senada dengan Mewengkang, Tampi J.F. Monintja, Sekretaris Aliansi BRANTAS, membeberkan, “Sebenarnya, video ini kami ketahui pertama kali dari seorang teman wartawan, namun sayangnya hingga beliau meninggal dunia, yang bersangkutan tidak bersedia digandakan. Kami curiga video tersebut telah digandakan dan diserahkan kepada teman wartawan lainnya.
Awal dugaan kami, pemeran adegan dewasa itu dilakukan oleh oknum yang diduga TK dengan istrinya yang sah. Namun, hasil penelusuran kami mendapatkan ciri-ciri dan identitas wanita yang diduga tersebut berinisial NL dan bukan istri yang sah.
Sedangkan oknum TK sendiri, ternyata adalah alumni lulusan tahun 1992 Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado. Selain Pejabat Eselon IV sebagai Kepala Seksi juga berperan penting dalam pengelolaan anggaran negara kurun waktu tiga tahun berturut-turut, dengan bandrol ratusan miliar rupiah dalam kapasitas Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Kementerian Perhubungan RI.
Menarik untuk terus ditelusuri soal oknum TK, berhubungan dengan kinerja Pelayanan Publik sebagai Kuasa Pengguna Anggaran Negara berbandrol ratusan miliar rupiah, salah satu hasil investigasi kami, bahwa ada temuan Proyek Rambu-rambu jalan nasional Manado-Bolaang Mongondow yang ditanganinya diduga bermasalah. Rambu-rambu tersebut terlihat banyak yang roboh, kami mencurigai proyek tersebut dikerjakan tidak sesuai standar baku yang berlaku.
Begitu juga soal paket proyek rambu-rambu jalan Manado-Likupang-Bitung, kami mencurigai pekerjaan tersebut dilakukannya sendiri tanpa kontrak karya yang jelas. Dan masih banyak lagi paket proyek lainnya di Dishubkominfo Sulut, meliputi Bidang Perhubungan Darat, Laut dan Udara, yang sedang kami telusuri dan curigai terindikasi adanya konspirasi, ungkap Tampi J.F. Monintja, yang juga Aktivis Forum Masyarakat Anti Korupsi (FORMAK) Sulut.
Semua upaya investigasi dan penelusuran kami, sesungguhnya berawal dari pemberitaan media massa soal adegan mesum yang diduga dilakukan oknum Pejabat Dishubkominfo Sulut. Jadi sangatlah wajar jika harus diusut tuntas tanpa mengabaikan asas praduga tak bersalah. Video porno Dishubkominfo Sulut gerbang pembuka dugaan korupsi anggaran Negara berbandrol ratusan miliar rupiah, demikian ditegaskan. Stanly F. Mewengkang Koordinator Aliansi BRANTAS yang juga Ketua Umum Jaringan Angkatan Muda Indonesia (JAMIN)
“Kami Aliansi Barisan Rakyat Anti Kriminalitas (BRANTAS) mendesak Kapolda Sulawesi Utara usut temuan dugaan kerugian Negara dan segera tuntaskan kasus Video porno di Dishubkominfo Sulut,” pungkas Mewengkang juga Wakil Ketua KNPI Sulut. (*/timbmc)