Manado – Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November kemarin, banyak hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya, kehidupan yang layak bagi para veteran dan keluarga pahlawan.
Hal ini dikatakan Markho Tampi, yang merasa prihatin dengan kondisi kehidupan dari para veteran dan keluarga pahlawan. Menurutnya, tanda jasa bukan menjadi hal yang utama sebagai balas jas. Tapi, perlu diperhatikan soal kehidupannya. “Banyak diantara veteran dan keluarga pahlawan yang kini kehidupannya tidak layak. Padahal mereka merupakan tokoh pejuang yang memerdekakan bangsa, seperti apa yang kita alami sekarang,” tutur Tampi.
Menurutnya lagi, dengan memberikan jaminan kehidupan yang layak, membuktikan bahwa kita tidak pernah lupa akan jasa pengorbanan para pahlawan tersebut “Kami menghimbau agar pemerintah dan pihak terkait memberikan perhatian kepada para veteran dan keluarga pahlawan. Karena dengan begitu, kita membuktikan bahwa setiap jasa pengorbanan ada nilainya dan patut mendapatkan jaminan penghidupan yang layak,” pungkasnya. (Leriando Kambey)
Manado – Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November kemarin, banyak hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya, kehidupan yang layak bagi para veteran dan keluarga pahlawan.
Hal ini dikatakan Markho Tampi, yang merasa prihatin dengan kondisi kehidupan dari para veteran dan keluarga pahlawan. Menurutnya, tanda jasa bukan menjadi hal yang utama sebagai balas jas. Tapi, perlu diperhatikan soal kehidupannya. “Banyak diantara veteran dan keluarga pahlawan yang kini kehidupannya tidak layak. Padahal mereka merupakan tokoh pejuang yang memerdekakan bangsa, seperti apa yang kita alami sekarang,” tutur Tampi.
Menurutnya lagi, dengan memberikan jaminan kehidupan yang layak, membuktikan bahwa kita tidak pernah lupa akan jasa pengorbanan para pahlawan tersebut “Kami menghimbau agar pemerintah dan pihak terkait memberikan perhatian kepada para veteran dan keluarga pahlawan. Karena dengan begitu, kita membuktikan bahwa setiap jasa pengorbanan ada nilainya dan patut mendapatkan jaminan penghidupan yang layak,” pungkasnya. (Leriando Kambey)