Manado, BeritaManado.com – Belasan pegawai dan guru Yayasan Pendidikan Kristen Manado (YPKM) menyegel pintu gerbang sekolah yang terletak di Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Senin (8/1/2023)! pagi.
Dilokasi persekolahan tersebut diketahui terdapat 3 sekolah yakni SD, SMP, dan SMA YPKM yang berisi ratusan siswa peserta didik.
Maksud dan tujuan para guru dan pegawai meyegel sekolah dikarenakan gaji yang belum dibayarkan pihak Sinode GMIM selama 9 bulan sejak Januari – September 2022.
Hal lainnya menurut para guru dan pegawai, yakni pihak Sinode GMIM melakukan pembayaran gaji pada tahun 2023 yang tidak sesuai upah minimum provinsi (UMP).
“Tahun 2023 gaji kami dibayarkan hanya sekitar Rp1. 600 ribu, sangat jauh dari UMP yang ditetapkan pemerintah, menurut kami hal tersebut tidak manusiawi”, ujar Stevdi Rondo, perwakilan guru dan pegawai sekolah YPKM kepada media.
Dikatanya, sejak pihak Sinode GMIM mengambil alih YPKM sejak bulan Maret tahun 2020 silam gaji para guru dan pegawai beberapa kali sempat tidak dibayarkan.
“Kini terjadi lagi pihak Sinode GMIM tidak membayar kewajiban gaji kami, padahal saat pengambil alihan pihak pimpinan Sinode yang datang saat itu berjanji bakal mensejahterakan kami namun hingga saat ini mereka belum menepati janji tersebut”, ungkap dia.
Lanjut dia, Pihak Sinode GMIM selalu pembina Yayasan AZR Wenas yang seharusnya bertanggung jawab akan permasalahan tersebut.
“Sepanjang yang kami ketahui soal pembayaran gaji pegawai dan guru YPKM sudah pernah dilaporkan sudah dibayar oleh pengurus yayasan AZR Wenas di sidang Sinode tahunan ke-36 di jemaat Bukit Moria Tikala Baru, padahal kenyataanya tidak, ini kan pembohongan”, beber Stevdi mewakili pegawai dan guru.
Terpisah, menyikapi permasalahan tersebut John Rori selalu juru bicara pihak Sinode GMIM saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah mengecek ke perbendaharaan dan sekretariat dan diketahui pihak YPKM belum membuat laporan pertanggung-jawaban pengelolaan keuangan.
“Menyangkut masalah Yayasan Pendidikan Kristen Manado setelah di cek ke Badan Majelis Sinode, Perbendaharaan, Sekretariat bahwa para karyawan itu tidak pernah membuat laporan pertanggung jawaban masalah pekerjaan dan pengelolaan keuangan, termasuk pengelolaan dana Bos yang dari Pemerintah mereka tidak pernah melaporkan ke Yayasan AZR Wenas,” ungkapnya.
Menurut Jhon, pihak sekolah juga tidak pernah menyerahkan laporan pertanggung jawaban ke Sinode GMIM sebagai pembina yayasan.
“Tidak pernah melaporkan ke Badan Pekerja Sinode GMIM selaku pembina Yayasan dan itu kewajiban mereka, tapi tidak lakukan sehingga hak mereka tidak bisa di berikan karena mereka tidak melaksanakan kewajiban. Hal tersebut sudah dilakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Povinsi Sulawesi Utara dan Dinas Pendidikan Kota Manado,” tandasnya.
Deidy Wuisan