
MANADO – Tonaas Wangko Brigade Manguni Decky Maengkom, terlihat mendatangi kantor DPRD kota Manado, siang ini (Jumat 16/12). Apa maksud? Tak lain, untuk meminta klarifikasi terkait komentar Ketua Komisi A DPRD Manado Sultan Udin Musa SH. MSi mempersolkan lambang kota Manado yang berada di pintu masuk Taman Kesatuan Bangsa (TKB).
Menurut Maengkom kepada sejumlah media, bahwa apa yang dikatakan Musa (15/12) kemarin merupakan pelecehan untuk masyarakat Minahasa, dan pihaknya ingin menemui Musa meminta klarifikasi terhadap persoalan ini.
“Ini sudah melecehkan orang Minahasa. Kota Manado ini, khan masih termasuk daerah Minahasa. Jadi bagaimana kita dapat mempertahankan kebudayaan ataupun tradisi-nya, kalau lambang atau logo-logo keaslian Minahasa tidak boleh digunakan di tanah-nya sendiri. Untuk itu, saya datang ke sini untuk mengklarifikasi masalah itu,” tegas Maengkom.
Menurutnya lagi, bahwa kebudayaan Minahasa saat ini sudah mengalami proses pelunturan, apa sebab demikian? “Karena coba ngoni lia sekarang di kota Manado ini, dipenuhi oleh ornamen-ornamen yang bukan Minahasa lagi. Lia jo itu kawasan toko-toko dan pusat kota lainnya, tidak lagi menggambarkan adat istiadat daerah itu sendiri. Ya …tanpa mengurangi bahwa Sulut juga masih termasuk Bolmong, Sanger dan daerah-daerah lainnya. Intinya, peganglah falsafah “dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung,” ungkapnya berapi-api.
Pantaun media ini, hingga beberapa saat Udin Musa yang ingin dimintai klarifikasi oleh Maengkom belum juga datang. “Kita so mo pulang, mar kalo ngoni ada baku dapa deng Musa, tolong bilang kalu kita ingin klarifikasi masalah ini,” tutup Maengkom. (cha)