Bitung – Sejumlah tokoh agama di Kota Bitung menyatakan ajakan gerakan people power tidak ada gunanya untuk diikuti.
Pasalnya, gerakan itu muncul hanya untuk kepentingan politik salah satu pasangan calon presiden yang menyatakan akan menolak hasil Pemilu 2019 nanti.
“Ajakan gerakan people power tidak ada gunanya untuk diikuti, kalau memang merasa ada ada kecurangan saat Pemilu 2019 sudah ada jalur atau rananya untuk melaporkan,” kata Ketua MUI Kota Bitung, K H Abdurahman Kaluku beberapa waktu lalu.
Untuk itu Abdurahman menegaskan, gerakan pengerahan massa atau people power hanya ajakan kepada masyarakat untuk melakukan hal-hal yang tidak ada gunanya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dwan Masjid Kota Bitung, Yusuf Sultan yang secara tegas menyatakan menolak gerakan people power hanya karena tidak setuju dengan hasil Pemilu 2019.
“Saya menyatakan menolak gerakan gerakan people pawer hanya dengan alasan menolak hasil Pemilu. Jika memang merasa ada kecurangan, silakan tempuh jalur hukum,” katanya.
Imam Masjid Al-Azhar Kelurahan Pateten Tiga Kecamatan Maesa , Junaidi Martin juga menyarakan penolakan terhadap gerakan itu, karena menganggap hanya memanfaatkan masyarakat untuk kepentingan politik.
“Saya sebagai imam dan tokoh masyarakat menyatakan menolak gerakan people power,” katanya.
Baik Abudlrahman, Yusuf dan Junaidi, sama-sama sependapat menyatakan pelaksanaan Pemilu 2019 di Kota Bitung sudah berjalan dengan baik dan aman tanpa ada indikasi kecurangan.
“Kami menyampaikan terimakasih kepada Polri dan TNI yang telah bekerja keras menjaga keamanan hingga Pemilu 2019 boleh berjalan aman dan damai,” katanya.
(abinenobm)