Manado – Tim pemenangan Jokowi-JK Sulawesi Utara menduga ada keterlibatan oknum-oknum TNI melakukan intervensi terhadap hasil Pilpres 9 Juli 2014 lalu. Menurut Steven Kandouw, motif yang dilakukan dengan mendatangi dan menanyakan hasil pilpres kepada panitia pemilihan kecamatan (PPK).
“Beberapa titik di Sulut terjadi eskalasi keingintahuan oknum-oknum TNI pada hasil pilpres di PPK dengan motif menanyakan kertas suara yang tidak digunakan. Kami cek di lintas provinsi ternyata sama, bahkan dicurigai dilakukan secara masif.
Mestinya TNI harus netral dan tidak memihak. Saksi-saksi PDIP di PPK tidak perlu takut dan pantang mundur. Yang coba-coba otak-atik kotak suara harus dilawan. Kita tidak usah takut tapi harus mawas diri,” ujar Steven Kandouw saat konferensi pers di sekretariat Jokowi-JK di kawasan Megamas, Sabtu (12/7/2014) sore.
Lanjut Kandouw yang didampingi Benny Rhamdani, Meidy Lensun, Petrus Poluan dan sejumlah tim pemenangan, pada Pilpres 2014 pasangan Jokowi-JK bersama para pendukung telah berkomitmen berdemokrasi yang berintegritas. “Pemilu tak sekedar ingin menang, tapi juga mengakui kekalahan,” tukas Kandouw. (jerrypalohoon)