Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkiminfo), masih menunggu rencana dibukanya kembali jalur pelayaran Manado-Davao yang pernah dicsampaikan Konsulat Jenderal Filipina di Manado Jose De La Rosa Burgos Juni 2012 lalu. “Hingga kini belum terealisasi rencana dibukanya kembali jalur pelayaran Manado-Davao,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara, Parlindungan Tampubolon, Selasa (10/7).
Dia mengatakan, rencana dibukanya kembali jalur pelayaran ini harus dibicarakan kedua beah pihak, masing-masing Konsulat Jenderal Filipina di Manado maupun Konsulat Jenderal Indonesia di Davao. “Kami berharap kedua belah pihak sudah melakukan pertemuan dan membahas rencana tersebut,” kata dia. Pelayaran Manado-Davao menurut Tampubolon pernah dibuka, namun ditutup lagi karena beberapa kendala.
Namun menurut dia, bila pihak Indonesia dan Filipina bersepakat dan membahas detil kerjasama pelayaran ini, tak akan muncul kendala pada saat beroperasi. Sebab menurut Tampubolon, bila rencana ini berlanjut ke tahapan kerja sama harus ditegaskan mengenai jaminan yang diberikan negara Filipina bagi penumpang, anak buah kapal ataupun kapal ketika sandar di pelabuhan Davao. “Hal ini penting sehingga ada jaminan ataupun perlakuan terhadap warga dan ABK kita pada saat tiba di sana. Tapi saya yakin pemerintah kedua negara akan mengatur sebaik mungkin rencana kerja sama ini,” ungkapnya.
Tampubolon optimistis, apabila rute pelayaran ini dibuka kembali akan memberi manfaat positif bagi peningkatan perekonomian di kedua wilayah sehingga memberi dampak bagi peningkatan kesejahteraan warga masyarakat. “Manfaatnya pasti sungguh besar. Alur jasa dan perdagangan akan terbuka lebar. Perjalanan warga Filipina yang akan melakukan perjalanan ke Manado semakin mudah. Begitupu sebaliknya dari Manado ke Davao,” katanya.(dan)
Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkiminfo), masih menunggu rencana dibukanya kembali jalur pelayaran Manado-Davao yang pernah dicsampaikan Konsulat Jenderal Filipina di Manado Jose De La Rosa Burgos Juni 2012 lalu. “Hingga kini belum terealisasi rencana dibukanya kembali jalur pelayaran Manado-Davao,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara, Parlindungan Tampubolon, Selasa (10/7).
Dia mengatakan, rencana dibukanya kembali jalur pelayaran ini harus dibicarakan kedua beah pihak, masing-masing Konsulat Jenderal Filipina di Manado maupun Konsulat Jenderal Indonesia di Davao. “Kami berharap kedua belah pihak sudah melakukan pertemuan dan membahas rencana tersebut,” kata dia. Pelayaran Manado-Davao menurut Tampubolon pernah dibuka, namun ditutup lagi karena beberapa kendala.
Namun menurut dia, bila pihak Indonesia dan Filipina bersepakat dan membahas detil kerjasama pelayaran ini, tak akan muncul kendala pada saat beroperasi. Sebab menurut Tampubolon, bila rencana ini berlanjut ke tahapan kerja sama harus ditegaskan mengenai jaminan yang diberikan negara Filipina bagi penumpang, anak buah kapal ataupun kapal ketika sandar di pelabuhan Davao. “Hal ini penting sehingga ada jaminan ataupun perlakuan terhadap warga dan ABK kita pada saat tiba di sana. Tapi saya yakin pemerintah kedua negara akan mengatur sebaik mungkin rencana kerja sama ini,” ungkapnya.
Tampubolon optimistis, apabila rute pelayaran ini dibuka kembali akan memberi manfaat positif bagi peningkatan perekonomian di kedua wilayah sehingga memberi dampak bagi peningkatan kesejahteraan warga masyarakat. “Manfaatnya pasti sungguh besar. Alur jasa dan perdagangan akan terbuka lebar. Perjalanan warga Filipina yang akan melakukan perjalanan ke Manado semakin mudah. Begitupu sebaliknya dari Manado ke Davao,” katanya.(dan)