Manado – Dalam rangka persiapan teaching industri pengolahan kelapa nasional, Klaster Inovasi Kelapa LPPM Unsrat tampil di Sulut Expo 2019 yang digelar di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dedie Tooy, PhD, MSi, Koordinator Klaster Inovasi Kelapa LPPM Unsrat, mengatakan klaster inovasi menjadi unggulan Iptek dan teaching industri pengolahan kelapa nasional yang menjadi tempat magang, training dan bisnis karena pengembangannya menjadi pengolahan kelapa terpadu.
“Teaching industri pengolahan kelapa akan menjadi satu-satunya di Indonesia yang menyinergikan peran akademisi, bisnis industri, government, asosiasi pakar dan kelompok masyarakat,” ujar Dedie Tooy kepada wartawan, Rabu (2/10/2019).
Lanjut Dosen Fakultas Pertanian Unsrat ini, master plan dan lahannya sudah disiapkan oleh tim dan industri juga pemerintah daerah.
”Di 2020 ditargetkan akan dibangun kerjasama Kemenristek Dikti, Unsrat, Pemprov Sulut, industri dan asosiasi pakar serta petani kelapa. Ke depan Unsrat akan menjadi percontohan teaching industri berbasis pengolahan kelapa nasional dan internasional,” tandas Tooy.
Dia menambahkan, dalam ASEAN COSTI, Unsrat telah digenjot oleh Ditjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti untuk mengembangkan produk unggulan olahan kelapa yang menjadi trade mark ASEAN.
”Sementara dikerjakan tim, apalagi didorong Sulawesi Utara menjadi pintu gerbang Indonesia di Asia Pasifik setelah dibukanya penerbangan langsung Manado-Davao oleh maskapai Garuda, bahkan Manado-China. Harapan positif Unsrat dan Sulut menjadi yang terunggul di Asia Tenggara,” pungkas Tooy.
(JerryPalohoon)