Manado – Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan kegiatan Bulan Kampanye Imunisasi Tambahan Polio dan Campak, ini merupakan Program WHO bersama Pemerintah RI dilaksanakan secara serentak mulai tanggal 18 Oktober s.d. 18 November 2011 di 17 Provinsi Indonesia termasuk Sulawesi Utara (Sulut). Kegiatan tersebut bertepatan dengan hari kesehatan nasional ke-47 tahun 2011.
Menurut Wakil Gubernur Sulut DR. Djouhari Kansil yang ditemani Kadis Kesehatan Provinsi dr. Maxi Rondonuwu, DHSM Selasa (18/10) menjelaskan untuk kasus campak Indonesia masuk negara ke empat terbesar penduduknya yang memiliki angka kesakitan campak, yaitu sekitar 1 juta per tahun dengan 30 ribu kematian sehingga menyebabkan negara kita menajadi salah satu dari 47 negara prioritas diidentifikasi WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi kesinambungan dari reduksi campak guna menghilangkan kelompok rawan di daerah-daerah beresiko tinggi.
Hal ini akan dapat meningkatkan cakupan imunisasi polio dan campak ini dengan target 95%. Dengan demikian diharapkan di tahun ini tidak akan muncul lagi kasus polio dan campak di 17 Provinsi tersebut. Tahun 2008 tercatat cakupannya baru sebesar 85,1%, tahun 2009 sebesar 84,5% dan tahun 2010 sebesar 84,9%.
“Pelaksanaan Kampanye ini juga untuk memastikan bahwa semua anak di Sulut telah mendapatkan kesempatan kedua untuk imunisasi polio dan campak. Fakta tersebut, tentunya menjadi cambuk bagi kita untuk terus maju berjuang, serta berupaya lebih keras lagi demi mencapai kondisi yang diinginkan dalam pembangunan bidang kesehatan.” Ujar Wagub
Wakil Gubernur mengharapkan para orang tua untuk membawa anaknya ke Puskesmas atau lokasi-lokasi pelaksanaan Imunisasi Campak dan Polio terdekat untuk menerima Imunisasi. Dengan demikian kita semua dapat mencegah anak-anak kita terkena penyakit ini secara dini. (*/jrp)
Manado – Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan kegiatan Bulan Kampanye Imunisasi Tambahan Polio dan Campak, ini merupakan Program WHO bersama Pemerintah RI dilaksanakan secara serentak mulai tanggal 18 Oktober s.d. 18 November 2011 di 17 Provinsi Indonesia termasuk Sulawesi Utara (Sulut). Kegiatan tersebut bertepatan dengan hari kesehatan nasional ke-47 tahun 2011.
Menurut Wakil Gubernur Sulut DR. Djouhari Kansil yang ditemani Kadis Kesehatan Provinsi dr. Maxi Rondonuwu, DHSM Selasa (18/10) menjelaskan untuk kasus campak Indonesia masuk negara ke empat terbesar penduduknya yang memiliki angka kesakitan campak, yaitu sekitar 1 juta per tahun dengan 30 ribu kematian sehingga menyebabkan negara kita menajadi salah satu dari 47 negara prioritas diidentifikasi WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi kesinambungan dari reduksi campak guna menghilangkan kelompok rawan di daerah-daerah beresiko tinggi.
Hal ini akan dapat meningkatkan cakupan imunisasi polio dan campak ini dengan target 95%. Dengan demikian diharapkan di tahun ini tidak akan muncul lagi kasus polio dan campak di 17 Provinsi tersebut. Tahun 2008 tercatat cakupannya baru sebesar 85,1%, tahun 2009 sebesar 84,5% dan tahun 2010 sebesar 84,9%.
“Pelaksanaan Kampanye ini juga untuk memastikan bahwa semua anak di Sulut telah mendapatkan kesempatan kedua untuk imunisasi polio dan campak. Fakta tersebut, tentunya menjadi cambuk bagi kita untuk terus maju berjuang, serta berupaya lebih keras lagi demi mencapai kondisi yang diinginkan dalam pembangunan bidang kesehatan.” Ujar Wagub
Wakil Gubernur mengharapkan para orang tua untuk membawa anaknya ke Puskesmas atau lokasi-lokasi pelaksanaan Imunisasi Campak dan Polio terdekat untuk menerima Imunisasi. Dengan demikian kita semua dapat mencegah anak-anak kita terkena penyakit ini secara dini. (*/jrp)