BITUNG — Kinerja Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, Joppy Sarante kembali menuai sorotan. Pasalnya, Sarante dikabarkan sudah 6 kali melakukan perjalan dinas dalam rangka penanggulangan bencana ke Jakarta namun instansi yang dipimpinnya tidak mengalami perubahan.
“Kami mempertanyakan hasil studi banding Sarante selama ini, karena tidak membawa perkembangan ataupun perubahan baik SDM petugas pemadam kebakaran maupun penanggulangan bencana,” kata salah-satu anggota LSM Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven, Selasa (14/6).
Buktinya menurut Boven, sosialisasi terhadap penanggulangan bencana kepada masyarakat tidak pernah berjalan sesuai yang di harapkan masyarakat. Terlebih moment ARF-DiREx yang di gelar tahun 2011 ini belum juga disosialisasikan apa-apa yang didapatkan dari simulasi bencana tersebut.
“Padahal wilayah Kota Bitung sangat rentan dengan bencana, namun sayang pihak Sarante tidak pernah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat,” tutur Boven.
Apa yang disampaikan oleh Boven tidak ditampik oleh Sarante. Karena menurutnya, salah-satu kenadala yang mereka hadapi sehingga belum maksimal dalam bekerja adalah keterbatasan sarana penunjang.
“Walaupun ditahun ini kami telah menangani 11 kasus kebakaran, tapi lambatnya petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi dan kurangnya perlengkapan kendaraan serta personilnya sehingga mengakibatkan banyaknya jumlah kerugian korban,demikian pula masih banyak hydran yang tak berfungsi,” tukas Sarante. (en)
BITUNG — Kinerja Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, Joppy Sarante kembali menuai sorotan. Pasalnya, Sarante dikabarkan sudah 6 kali melakukan perjalan dinas dalam rangka penanggulangan bencana ke Jakarta namun instansi yang dipimpinnya tidak mengalami perubahan.
“Kami mempertanyakan hasil studi banding Sarante selama ini, karena tidak membawa perkembangan ataupun perubahan baik SDM petugas pemadam kebakaran maupun penanggulangan bencana,” kata salah-satu anggota LSM Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven, Selasa (14/6).
Buktinya menurut Boven, sosialisasi terhadap penanggulangan bencana kepada masyarakat tidak pernah berjalan sesuai yang di harapkan masyarakat. Terlebih moment ARF-DiREx yang di gelar tahun 2011 ini belum juga disosialisasikan apa-apa yang didapatkan dari simulasi bencana tersebut.
“Padahal wilayah Kota Bitung sangat rentan dengan bencana, namun sayang pihak Sarante tidak pernah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat,” tutur Boven.
Apa yang disampaikan oleh Boven tidak ditampik oleh Sarante. Karena menurutnya, salah-satu kenadala yang mereka hadapi sehingga belum maksimal dalam bekerja adalah keterbatasan sarana penunjang.
“Walaupun ditahun ini kami telah menangani 11 kasus kebakaran, tapi lambatnya petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi dan kurangnya perlengkapan kendaraan serta personilnya sehingga mengakibatkan banyaknya jumlah kerugian korban,demikian pula masih banyak hydran yang tak berfungsi,” tukas Sarante. (en)