Banyak gelar yang kini melekat pada sosok Sinyo Harry Sarundajang karena keberhasilnya dalam memimpin Sulawesi Utara (Sulut) sebagai gubernur. Bahkan prestasi yang ditorehkannya tak hanya diakui hanya sebatas wilayah Sulut, tapi sejumlah pimpinan daerah serta pimpinan pemerintah pusat menganggap pria kelahiran Kawangkoan, 16 Januari 1945 adalah bapak pluralisme.
“Sarundajang telah membuktikan bias mempersatukan semua golongan dan ras di Sulut, bahkan ia bias merangkul dan menerima semua perbedaan selama memimpin,” kata Walikota, Hanny Sondakh.
Sondakh menganggap, sosok Sarundajang yang tahun genap berusia 69 tahun adalah aset Negara Indonesia yang kelak bisa menjadi pemimpin dan itu telah ia buktikan dengan keberhasilnnya dalam membangun dan mempersatukan Sulut. “Sarundajang adalah pemimpin majemu, birokrat paripurna, politisi handal namun agamis, santun, sangat sosial dan visionir, yang menjadikan Sulut mendunia lewat berbagai Iven Internasional,” jelas Sondakh.
Apa yang diukatakan Sondakh, ikut juga diamini Wakil Walikota, Max Lomban dan Sekretaris Daerah, Edison Humiang. Keduanya menganggap, Sarundajang merupakan tonggak sejarah bagi anak negeri Sulut karena telah menorehkan tintah emas bagi dunia serta Indonesia dan khususnya Sulut.
“Berbagai ivent Internasional berhasil dilaksanakan di Bumi Nyiur Melabai ini yang dipelopori Sarundajang. Masyarakat Indonesia bahkan internasional dan teristimewa Sulut mengetahuinya,” kata Lomban dan Humiang.(*)
Banyak gelar yang kini melekat pada sosok Sinyo Harry Sarundajang karena keberhasilnya dalam memimpin Sulawesi Utara (Sulut) sebagai gubernur. Bahkan prestasi yang ditorehkannya tak hanya diakui hanya sebatas wilayah Sulut, tapi sejumlah pimpinan daerah serta pimpinan pemerintah pusat menganggap pria kelahiran Kawangkoan, 16 Januari 1945 adalah bapak pluralisme.
“Sarundajang telah membuktikan bias mempersatukan semua golongan dan ras di Sulut, bahkan ia bias merangkul dan menerima semua perbedaan selama memimpin,” kata Walikota, Hanny Sondakh.
Sondakh menganggap, sosok Sarundajang yang tahun genap berusia 69 tahun adalah aset Negara Indonesia yang kelak bisa menjadi pemimpin dan itu telah ia buktikan dengan keberhasilnnya dalam membangun dan mempersatukan Sulut. “Sarundajang adalah pemimpin majemu, birokrat paripurna, politisi handal namun agamis, santun, sangat sosial dan visionir, yang menjadikan Sulut mendunia lewat berbagai Iven Internasional,” jelas Sondakh.
Apa yang diukatakan Sondakh, ikut juga diamini Wakil Walikota, Max Lomban dan Sekretaris Daerah, Edison Humiang. Keduanya menganggap, Sarundajang merupakan tonggak sejarah bagi anak negeri Sulut karena telah menorehkan tintah emas bagi dunia serta Indonesia dan khususnya Sulut.
“Berbagai ivent Internasional berhasil dilaksanakan di Bumi Nyiur Melabai ini yang dipelopori Sarundajang. Masyarakat Indonesia bahkan internasional dan teristimewa Sulut mengetahuinya,” kata Lomban dan Humiang.(*)