Bitung – Delapan kali berturut-turut mendapatkan penghargaan Adipura dan dua kali penghargaan Kota Sehat tak memberika jaminan jika masyarakat Kota Bitung telah sadar membuang sampah. Buktinya, Selat Lembeh hingga saat ini masih dihiasi aneka sampah, mulai dari sampah rumah tangga hingga sampah dari kapal dan limbah perusahaan yang setiap hari mengapung di selat.
Lebih mengejutkan lagi, hasil operasi bersih-bersih yang dilakukan Dinas Kebersihan Kota Bitung selama sepekan ini menyatakan ada enam container sampah yang berhasil mereka angkat dari Selat Lembeh. Dan sampah itu belum sepenuhnya terangkat mengingat keterbatasan armada dan tenaga yang melakukan pembersihan.
“Berbagai macam sampah itu dikumpulkan dari 15 perahu yang telah disiapkan untuk menangkat sampah di Selat Lembeg, juga sampah-sampah didaerah pesisir selat,” kata Kadis Kebersihan Kota Bitung, Merianti Dumbela beberapa waktu lalu.
Dumbela mengaku sangat prihatin karena Selat Lembeh yang dikenal dunia karena keindahan biota lautnnya dipenuhi dengan berbagai macam sampah. Ditambah lagi, kapal-kapal yang berlabu di Selat Lembeh seakan tak peduli dengan kebersihan selat kendati pihaknya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan instansi terkait agar melarang kapal-kapal membuang sampah ke laut.
“Kebersihan Selat Lembeh adalah tanggungjawab bersama, bukan hanya Pemkot tapi semua pihak,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Delapan kali berturut-turut mendapatkan penghargaan Adipura dan dua kali penghargaan Kota Sehat tak memberika jaminan jika masyarakat Kota Bitung telah sadar membuang sampah. Buktinya, Selat Lembeh hingga saat ini masih dihiasi aneka sampah, mulai dari sampah rumah tangga hingga sampah dari kapal dan limbah perusahaan yang setiap hari mengapung di selat.
Lebih mengejutkan lagi, hasil operasi bersih-bersih yang dilakukan Dinas Kebersihan Kota Bitung selama sepekan ini menyatakan ada enam container sampah yang berhasil mereka angkat dari Selat Lembeh. Dan sampah itu belum sepenuhnya terangkat mengingat keterbatasan armada dan tenaga yang melakukan pembersihan.
“Berbagai macam sampah itu dikumpulkan dari 15 perahu yang telah disiapkan untuk menangkat sampah di Selat Lembeg, juga sampah-sampah didaerah pesisir selat,” kata Kadis Kebersihan Kota Bitung, Merianti Dumbela beberapa waktu lalu.
Dumbela mengaku sangat prihatin karena Selat Lembeh yang dikenal dunia karena keindahan biota lautnnya dipenuhi dengan berbagai macam sampah. Ditambah lagi, kapal-kapal yang berlabu di Selat Lembeh seakan tak peduli dengan kebersihan selat kendati pihaknya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan instansi terkait agar melarang kapal-kapal membuang sampah ke laut.
“Kebersihan Selat Lembeh adalah tanggungjawab bersama, bukan hanya Pemkot tapi semua pihak,” katanya.(abinenobm)