Manado – Sebanyak 70 tenaga sukarelawan akan membantu pasien di kapal USNS Mercy, selama acara Pasific Partnership 31 Mei-15 Juni 2012. Koordinator Lapangan di Kapal USNS Mercy Letnan Joseph Nutting mengatakan, sukarelawan yang terdiri atas 70 penerjemah dan tiga orang chef ini, sangat dibutuhkan selama berlangsungnya acara tersebut.
” Mereka akan membantu untuk menerjemahkan bahasa para pasien dan tenaga medis di kapal tersebut,” Joseph Nutting. Nutting mengatakan, penerjemah itu akan membantu menerjemahkan apa keinginan para pasien di atas kapal tersebut, begitu juga sebaliknya maksud tenaga medis akan disampaikan mereka kepada pasien.
Nutting menjelaskan, seluruh tenaga sukarelawan ini akan berada di atas kapal selama dua minggu, dan membantu melancarkan semua kegiatan. ” Selain para penerjemah, kami pun minta tiga orang koki chef dari Manado, untuk membantu menyiapkan makanan bagi para pasien selama berada di kapal tersebut,” kata Nutting.
Selama berada di atas kapal tersebut, setiap pasien akan ditemani oleh satu orang sehingga bisa menolong apa saja yang mereka butuhkan. Augina Wowor Humas Swiss-belhotel maleoasan Manado mengatakan, tiga orang chef yang dipakai untuk melatih dan membantu para juru masak di atas kapal tersebut berasal dari hotel mereka.
Ketiga chef itu yakni Fatur, Dedi dan Jouce akan melatih dan membantu membuat masakan khas Indonesia khususnya Manado dan Minahasa, agar bisa dimakan oleh para pasien selama ada di atas kapal tersebut, kata Wowor. Menurut dia, ketiga chef tersebut dipekerjakan, karena merupakan kewajiban untuk menunjang dan menyukseskan kegiatan kemanusiaan di atas kapal tersebut.(niel)
Manado – Sebanyak 70 tenaga sukarelawan akan membantu pasien di kapal USNS Mercy, selama acara Pasific Partnership 31 Mei-15 Juni 2012. Koordinator Lapangan di Kapal USNS Mercy Letnan Joseph Nutting mengatakan, sukarelawan yang terdiri atas 70 penerjemah dan tiga orang chef ini, sangat dibutuhkan selama berlangsungnya acara tersebut.
” Mereka akan membantu untuk menerjemahkan bahasa para pasien dan tenaga medis di kapal tersebut,” Joseph Nutting. Nutting mengatakan, penerjemah itu akan membantu menerjemahkan apa keinginan para pasien di atas kapal tersebut, begitu juga sebaliknya maksud tenaga medis akan disampaikan mereka kepada pasien.
Nutting menjelaskan, seluruh tenaga sukarelawan ini akan berada di atas kapal selama dua minggu, dan membantu melancarkan semua kegiatan. ” Selain para penerjemah, kami pun minta tiga orang koki chef dari Manado, untuk membantu menyiapkan makanan bagi para pasien selama berada di kapal tersebut,” kata Nutting.
Selama berada di atas kapal tersebut, setiap pasien akan ditemani oleh satu orang sehingga bisa menolong apa saja yang mereka butuhkan. Augina Wowor Humas Swiss-belhotel maleoasan Manado mengatakan, tiga orang chef yang dipakai untuk melatih dan membantu para juru masak di atas kapal tersebut berasal dari hotel mereka.
Ketiga chef itu yakni Fatur, Dedi dan Jouce akan melatih dan membantu membuat masakan khas Indonesia khususnya Manado dan Minahasa, agar bisa dimakan oleh para pasien selama ada di atas kapal tersebut, kata Wowor. Menurut dia, ketiga chef tersebut dipekerjakan, karena merupakan kewajiban untuk menunjang dan menyukseskan kegiatan kemanusiaan di atas kapal tersebut.(niel)