Manado, BeritaManado.com — Pencocokan dan penelitian (coklit) oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) sedang berlangsung di Kota Manado.
Pada tahap ini, petugas akan mengunjungi rumah calon pemilih kemudian akan menempelkan stiker sebagai tanda kebenaran data.
Mengawal coklit, Bawaslu Manado turut mengutus pengawas di level kecamatan hingga kelurahan.
Dalam pelaksanaan, coklit ternyata menemui beragam masalah.
Banyak laporan diterima Bawaslu Manado yang memang memiliki posko pengaduan di berbagai titik kelurahan.
Ketua Bawaslu Manado, Marwan Kawinda menerangkan ada beberapa data administrasi kependudukan warga tidak lagi sesuai dengan domisili terkini.
Marwan Kawinda menuturkan, pihaknya juga menemukan sejumlah penduduk yang memiliki kartu keluarga (KK) Manado, namun setelah ditelesuri telah menjadi warga di kabupaten lain.
“Dan itu ada hampir di semua kecamatan,” kata Marwan kepada BeritaManado.com, Selasa (4/8/2020).
Menariknya, lanjut Marwan, Bawaslu mendapatkan satu KK terisi 20 anggota keluarga.
“Ternyata mereka dari Makassar untuk memenuhi kuota haji,” bebernya.
Selain itu, lanjut Marwan, adapula pensiunan TNI-Polri yang belum masuk dalam pencatatan, sebaliknya warga yang telah meninggal justru terdata.
Dikatakan, beragam masalah itu akan dikawal Bawaslu dan dilaporkan bersama PPS-PPK, selanjutnya dikoordinasikan dengan Dinas Penduduk Catatan Sipil.
“Prinsipnya kami berusaha memperjuangkan agar tidak ada seorang pun yang kehilangan hak pilihnya,” tandasnya.
(Alfrits Semen)