TOMOHON – Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus tiga kali sepanjang hari ini dan memuntahkan material debu mengarah ke utara.
“Kami mencatat terjadi tiga letusan kecil dengan ketinggian 200-250 meter. Material yang dimuntahkan hanya debu,” ujar Kepala Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, Rabu (24/8).
Dia mengatakan, selain terjadi letusan tiga kali, beberapa gempa juga sempat terekam seismograf. Di antaranya, tiga kali gempa vulkanik dalam dan tiga kali gempa hembusan. “Aktivitas Gunung Lokon memang lagi meningkat beberapa hari ini,” tandasnya.
Farid, menjelaskan, salah satu indikator yang menunjukkan aktivitas gunung ini meningkat adalah tremor (gempa terus-menerus). Amplitudo tremor menurutnya mencapai 2-10 milimeter.
“Selasa (23/8) tremor yang terekam bahkan sampai 18 milimeter. Pergerakan kegempaan sementara berfluktuatif dan masih terus-menerus terekam,” jelasnya.
Akibat meningkatnya aktivitas gunung, asap yang keluar dari kawah Tompaluan (kawah yang terbentuk di antara Gunung Lokon dan Gunung Empung) berwarna keabuan dengan ketinggian sekitar 250 meter. “Kami tetap berharap warga siaga. Apalagi ada kemungkinan terjadinya letusan tapi kami tidak tahu kapan,” tandasnya.
Ditegaskannya lagi, hingga pukul 17.00 WITA Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menaikkan status Gunung Lokon ke awas level IV atau menurunkannya ke waspada level II.(don)
TOMOHON – Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus tiga kali sepanjang hari ini dan memuntahkan material debu mengarah ke utara.
“Kami mencatat terjadi tiga letusan kecil dengan ketinggian 200-250 meter. Material yang dimuntahkan hanya debu,” ujar Kepala Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, Rabu (24/8).
Dia mengatakan, selain terjadi letusan tiga kali, beberapa gempa juga sempat terekam seismograf. Di antaranya, tiga kali gempa vulkanik dalam dan tiga kali gempa hembusan. “Aktivitas Gunung Lokon memang lagi meningkat beberapa hari ini,” tandasnya.
Farid, menjelaskan, salah satu indikator yang menunjukkan aktivitas gunung ini meningkat adalah tremor (gempa terus-menerus). Amplitudo tremor menurutnya mencapai 2-10 milimeter.
“Selasa (23/8) tremor yang terekam bahkan sampai 18 milimeter. Pergerakan kegempaan sementara berfluktuatif dan masih terus-menerus terekam,” jelasnya.
Akibat meningkatnya aktivitas gunung, asap yang keluar dari kawah Tompaluan (kawah yang terbentuk di antara Gunung Lokon dan Gunung Empung) berwarna keabuan dengan ketinggian sekitar 250 meter. “Kami tetap berharap warga siaga. Apalagi ada kemungkinan terjadinya letusan tapi kami tidak tahu kapan,” tandasnya.
Ditegaskannya lagi, hingga pukul 17.00 WITA Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menaikkan status Gunung Lokon ke awas level IV atau menurunkannya ke waspada level II.(don)