Harga cengkih turun sementara gaji pemetik terus naik (foto beritamanado.com)
Manado – Menarik pada rapat paripurna di DPRD Sulut, Senin (10/8/2015) sore, Gubernur Sinyo Harry Sarundajang menyentil dua komoditi andalan Sulut yakni kopra dan cengkih yang mengalami penurunan harga jual.
Sarundajang bahkan menyebut Wenny Lumentut, Wakil ketua DPRD Sulut yang juga pengusaha cengkih gagal “menjaga harga cengkih.”
“Harga kelapa anjlok, apalagi harga cengkih yang tidak bisa ditahan oleh bapak Wenny Lumentut, wakil ketua kita, katanya tinggal 75 ribu. Petani cengkih sedang mencari bapak Lumentut, mereka bertanya kenapa terjadi begini,” ujar Sarundajang.
Sementara itu Wenny Lumentut menjelaskan kepada wartawan usai rapat paripurna bahwa ia akan memperjuangkan harga cengkih tidak berada dibawah Rp80.000.
“Sebagai wakil rakyat saya akan memperjuangkan harga cengkih tidak dibawah 80 ribu per kilo. Silahkan bawa di gudang saya di Winangun. Saya siap membeli 10 ribu ton dari petani Sulut”, jelas Lumentut. (jerrypalohoon)