Manado – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI untuk menggelar Seminar Internasional tentang Tradisi dan Kebudayaan Pasifik. Dalam seminar tersebut Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr SH Sarundajang sebagai keynote speech mengatakan Pasifik adalah masa depan dunia karena 60 persen perkembangan ekonomi dunia berada di Pasifik.
Untuk itu perkembangan ekonomi tersebut akan diwarnai dengan semakin terbukanya peluang bagi setiap negara untuk mengambil peran dalam dinamika ekonomi global. Peluang ini makin besar bagi Sulut yang letak geografisnya berada di tepian Pasifik, dimana kawasan ini menghubungkan kawasan Indonesia Timur dengan kawasan Pasifik, dan berada pada alur laut kepulauan Indonesia, jelas Sarundajang.
“Data menunjukkan bahwa enam puluh persen kapal yang berlayar di muka bumi ini ada di Samudera Pasifik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa 60 persen perkembangan ekonomi dunia berada di Pasifik. Negara-negara di sepanjang pantai Samudera Pasifik akan menjadi “Kekuatan Dunia” yang akan memainkan peran sangat dominan dalam perputaran perekonomian dunia,” ujar Sarundajang ketika membuka kegiatan tersebut di Hotel Sintesa Peninsula Manado.
Dia menambahkan Indonesia saat ini sedang berkembang menuju salah satu kekuatan baru tersebut menyusul Korea, Taiwan Jepang dan China. Secara geostrategis Sulut berada dalam posisi yang sangat strategis menuju ke Pacific dan sangat potensial untuk menjadi “New Gate” menuju Pacific.
Seminar ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang Hukum Prof. Dr. Anna Erliana, SH, MH, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI A.M. Fachir, Mantan Dirjen ASEAN yang sekarang ini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Republik Federasi Rusia merangkap Republik Belarusia Djouhari Oratmangun, putra Sulawesi Utara yang lahir di Beo dan besar di Desa Kamangta, Wartawan Senior Harry Kawilarang, Annie Ross pengajar Ilmu Sosial dan Kebudayaan pada Universitas Queensland, Daud Aris Tanudirjo Pengajar Ilmu Arkeologi di Universitas Gajah Mada Jogjakarta, Sabbam Siagian, wartawan senior mantan Duber RI di Australia, Prof. Dr. Heather Curnow korator dan penulis artikel seni di majalah dan surat kabar Australia serta sejarawan nasional Didi Kwartanada.
Melalui seminar ini Sarundajang berharap akan hadir konsep yang cemerlang yang akan menjadi referensi pengembangan budaya dan seni kawasan Asia Pasifik yang banyak memiliki kesamaan untuk menjadi kekuatan yang akan menginspirasi percepatan pengembangan dan pembangunan ekonomi kawasan Asia Pasifik. (jrp)