Manado — Warga Manado, pada khususnya, selama ini familiar dengan salib putih raksasa yang megah berdiri di pegunungan Warembungan.
Salib ini bisa dilihat jelas dari pusat kota Manado terutama pesisir pantai boulevard dan sekitarnya.
Oleh masyarakat umum, lokasi berdirinya salib ini pun biasa disebut Puncak Salib atau Puncak Warembungan.
Padahal, nama sebenarnya dari tempat ini adalah Makatete, sedangkan nama lokasi wisatanya jadi Makatete Hills.
Kepada BeritaManado.com, Fandy Pelealu, pengelola tempat ini mengatakan, Makatete diambil dari nama sebenarnya, berdasarkan penjelasan warga asli Warembungan terutama orangtua.
“Jadi pas ada yang bilang ini Puncak Salib atau Puncak Warembungan, para orang tua disini langsung menegaskan bahwa namanya Makatete. Dulu warga sini kalau mau ke kota misalnya, makatete di tebing untuk turun ke bawah. Atau berjalan menurun dari gunung sini,” ujar Fandy.
Kini Makatete Hills pun jadi ramai dikunjungi, apalagi tak cuma salib raksasa yang jadi andalannya. Pemandangan gunung Manado Tua, lautan luas dan kota Manado terlihat jelas dari sini.
“Pengunjung disini bahkan pernah sampai 1,600an dalam satu hari. Kendaraan yang diparkir sampai diatas sana. Padahal kami belum promosi dan lain sebagainya, hanya dari mulut ke mulut,” kata Fandy.
Kedepan, sejumlah fasilitas pun akan ditambahkan, baik itu wahana ataupun penunjang lainnya seperti resto.
Makatete Hills yang tidak jauh dari kota Manado ini terbilang mudah dijangkau, begitu masuk ke pekuburan Desa Warembungan, pengunjung tinggal mengikuti jalan yang menanjak dan kurang lebih 10 menit sudah sampai di Makatete Hills dengan biaya masuk hanya Rp 10.000.
“Pemandangan disini bagus sekali. Semua kelihatan. Super cantik dan sangat cocok untuk selfie. Bagusnya juga karena cuma dekat dari Manado jadi tidak terlalu menghabiskan waktu di jalan,” kata Gabriella Sumakud saat mengunjungi Makatete Hills, Sabtu (16/2/2019).
(srisurya)