Tahuna – Rencana pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk membongkar tugu Malahasa di Pelabuhan Tua Tahuna, mendapat kecaman dari sejumlah warga.
Pasalnya tugu Malahasa ini menjadi ikon budaya dan sejarah kota Tahuna. Dan menjadi perbincangan disejumlah elemen masyarakat hingga ke media social.
Seperti terlihat di salah satu media sosial facebook dimana status seorang anggota DPRD Sangihe Ferdy Panca Sinedu yang menulis keluhannya terkait rencana tersebut pembangunan pelabuhan dan pembongkaran tugu Malahasa mendapat banyak komentar dari penguna dunia maya.
“Sangat disayangakan sikap Pemda dengan konsep pembanguan peltu Tahuna, inkonsisten terhadap tata ruang (RTBL) serta tanpa kajian mendalam atas aspek social budaya, kajian teknis baik transportasi, arstektur history dan lainya terhadap pembongkaran salah satu saksi bisu sejarah masa keemasan kopra dalam menopang perekonomian daerah, pembongkaran tugu Malasaha dan membangun monument lain,” tulisnya.
Sementara itu tokoh muda asal Towo’o Verry Bawole menyayangkan sikap pemda yang akan menghilangkan saksi sejarah yang dibangun oleh hasil bumi Sangihe.
“Setahu saya tugu Malahasa itu merupakan kenangan masa lalu, yang dibangun oleh sejumlah pengusaha kopra, dan itu merupakan ikon budaya dan sejarah di Tahuna,” tegasnya.(gun)
Tahuna – Rencana pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk membongkar tugu Malahasa di Pelabuhan Tua Tahuna, mendapat kecaman dari sejumlah warga.
Pasalnya tugu Malahasa ini menjadi ikon budaya dan sejarah kota Tahuna. Dan menjadi perbincangan disejumlah elemen masyarakat hingga ke media social.
Seperti terlihat di salah satu media sosial facebook dimana status seorang anggota DPRD Sangihe Ferdy Panca Sinedu yang menulis keluhannya terkait rencana tersebut pembangunan pelabuhan dan pembongkaran tugu Malahasa mendapat banyak komentar dari penguna dunia maya.
“Sangat disayangakan sikap Pemda dengan konsep pembanguan peltu Tahuna, inkonsisten terhadap tata ruang (RTBL) serta tanpa kajian mendalam atas aspek social budaya, kajian teknis baik transportasi, arstektur history dan lainya terhadap pembongkaran salah satu saksi bisu sejarah masa keemasan kopra dalam menopang perekonomian daerah, pembongkaran tugu Malasaha dan membangun monument lain,” tulisnya.
Sementara itu tokoh muda asal Towo’o Verry Bawole menyayangkan sikap pemda yang akan menghilangkan saksi sejarah yang dibangun oleh hasil bumi Sangihe.
“Setahu saya tugu Malahasa itu merupakan kenangan masa lalu, yang dibangun oleh sejumlah pengusaha kopra, dan itu merupakan ikon budaya dan sejarah di Tahuna,” tegasnya.(gun)