MANADO – Tindakan pihak rektorat Universitas Sam Ratulangi melakukan skorsing terhadap beberapa mahasiswa dengan alasan tententu menuai kritik pengamat politik dan pemerintahan Sulut, Taufik Tumbelaka.
Walaupun dirinya memahami aturan pihak universitas, namun skorsing kepada sejumlah mahasiswa menandakan pihak rektorat telah melakukan pembungkaman kebebasan berpendapat di alam demokrasi.
“Jika skorsing dilakukan hanya karena membungkam suara kritis mahasiswa, berarti pihak rektorat telah mengabaikan prinsip dasar demokrasi yakni kebebasan berpendapat,” ujar mantan aktifis UGM ini kepada beritamanado, Senin (18/7).
Seperti pengakuan seorang mahasiswa yang tidak mau menyebutkan namanya, mengaku dirinya diskor dengan alasan yang tidak jelas. “Waktu itu saya hanya mengkritik rektor bukan menuduh. Tapi saya diskor,” tuturnya. (gn)