Jakarta – Ditemui usai menerima Predikat B LAKIP tahun 2014 di Balai Kartini Jakarta Selatan, Senin 8 Desember 2014, Wali Kota Manado mengatakan kebanggaannya.
Kebanggan pertamanya, menerima predikat B LAKIP, dilihat dari 11 penerima, paling senang karena pas hari ini, 8 Desember 2014, Wali Kota Lumentut bersama Wawali Mangindaan sudah 4 tahun pemerintahan.
Kebanggaan keduanya, selama 4 tahun terjadi peningkatan predikat dan perubahan di Kota Manado. LAKIP Kota Manado 2011 nilainya D, kemudian pada tahun 2012 dengan segala keterbukaan dengan berbagai program di masyarakat menjadi CC, 2013 menjadi nilai B bersama 3 kabupaten/kota lainnya.
“2014 ini saya berterima kasih masih bertahan, karena lebih mudah merebut daripada mempertahankan. Kami bangga karena pemerintah provinsi melalui KemenPAN RB dan ini menambah semangat serta motivasi untuk semakin hari semakin baik,” jelas Wali Kota Lumentut.
Ditambahkannya, karena pemerintah bertugas untuk melayani masyaarakat diampaikannya kepada Pak Menteri, tekad Pemkot Manado, bisa menuju penilaian A. Bukan untuk gagah-gagahan, tetapi untuk menunjukkan peningkatan kinerja. Memanfaatkan teknologi informasi dan sosial media.
Program Pemerintah Kota yang dulu sulit diakses, kini dengan mudah bisa dilihat dipublikasikan secara terbuka. Misalnya APBD Kota Manado bisa didownload seluruhnya. Maksudnya, supaya masyarakat tahu. Untuk kontrol, untuk mendapatkan informasi yang akurat,setiap minggu ia menjumpai masyarakat melalui radio setiap Jumat Pagi, dulunya hanya 1 jam, sekarang sudah 1 jam 30 menit.
Diakuinya, ada tema-tema tertentu yang berkembang, kami olah, dan bahas. Kami terbuka terhadap kritikan dan masukan, kecuali fitnah. Ini sangat baik karena saya mendapatkan banyak masukan untuk menilai kinerja para pejabat, baik Lurah, Camat, dan pejabat lainnya, termasuk kunjungan ke masyarakat.
Sejak 4 tahun terakhir, lebih banyak berorientasi pada masyarakat, seperti Universal Coverage, tanpa membedakan miskin dan kaya. Semua silahkan, bisa memperoleh layanan pada kelas III.
“Kalau ada yang ingin menggunakan yang di atasnya, boleh, tapi batal program ini. Ada unsur keadilan dalam hal ini,” tandasnya. (adv)
Jakarta – Ditemui usai menerima Predikat B LAKIP tahun 2014 di Balai Kartini Jakarta Selatan, Senin 8 Desember 2014, Wali Kota Manado mengatakan kebanggaannya.
Kebanggan pertamanya, menerima predikat B LAKIP, dilihat dari 11 penerima, paling senang karena pas hari ini, 8 Desember 2014, Wali Kota Lumentut bersama Wawali Mangindaan sudah 4 tahun pemerintahan.
Kebanggaan keduanya, selama 4 tahun terjadi peningkatan predikat dan perubahan di Kota Manado. LAKIP Kota Manado 2011 nilainya D, kemudian pada tahun 2012 dengan segala keterbukaan dengan berbagai program di masyarakat menjadi CC, 2013 menjadi nilai B bersama 3 kabupaten/kota lainnya.
“2014 ini saya berterima kasih masih bertahan, karena lebih mudah merebut daripada mempertahankan. Kami bangga karena pemerintah provinsi melalui KemenPAN RB dan ini menambah semangat serta motivasi untuk semakin hari semakin baik,” jelas Wali Kota Lumentut.
Ditambahkannya, karena pemerintah bertugas untuk melayani masyaarakat diampaikannya kepada Pak Menteri, tekad Pemkot Manado, bisa menuju penilaian A. Bukan untuk gagah-gagahan, tetapi untuk menunjukkan peningkatan kinerja. Memanfaatkan teknologi informasi dan sosial media.
Program Pemerintah Kota yang dulu sulit diakses, kini dengan mudah bisa dilihat dipublikasikan secara terbuka. Misalnya APBD Kota Manado bisa didownload seluruhnya. Maksudnya, supaya masyarakat tahu. Untuk kontrol, untuk mendapatkan informasi yang akurat,setiap minggu ia menjumpai masyarakat melalui radio setiap Jumat Pagi, dulunya hanya 1 jam, sekarang sudah 1 jam 30 menit.
Diakuinya, ada tema-tema tertentu yang berkembang, kami olah, dan bahas. Kami terbuka terhadap kritikan dan masukan, kecuali fitnah. Ini sangat baik karena saya mendapatkan banyak masukan untuk menilai kinerja para pejabat, baik Lurah, Camat, dan pejabat lainnya, termasuk kunjungan ke masyarakat.
Sejak 4 tahun terakhir, lebih banyak berorientasi pada masyarakat, seperti Universal Coverage, tanpa membedakan miskin dan kaya. Semua silahkan, bisa memperoleh layanan pada kelas III.
“Kalau ada yang ingin menggunakan yang di atasnya, boleh, tapi batal program ini. Ada unsur keadilan dalam hal ini,” tandasnya. (adv)