Noldy Pratasis, Ketua Umum DPP PAMI, minta Bupati Tetty Paruntu turun tangan soal kasus Pilhut Desa Poigar Satu. (foto beritamanado)
Amurang—Belum akan aman di Desa Poigar Satu Kecamatan Sinonsayang pascah Pemilihan Hukum Tua (Pilhut) Senin (14/5) lalu. Pasalnya, pendukung Djody E Ngau mengaku kalah lantaran ada intervensi bupati dan wakil ketua DPRD Minsel.
Ketua Umum DPP Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Noldy Pratasis, ketika menghubungi media ini ikut menyayangkan kalau seorang bupati, wakil ketua DPRD Minsel kuat dugaan melakukan intervensi dalam proses Pilhut.
‘’Saya kecewa dengan kepemimpinan tersebut. Koh masalah pilhut desa Poigar Satu ikut diintervensi pejabat penting di Minsel. Apakah juga, seorang bupati hanya mengurusi masalah pilhut. Apakah pula, seorang pejabat tak mau mengurus masalah yang terjadi di Minsel,’’ tanya Pratasis.
Oleh sebab itu, lanjut Pratasis sebelum acara pelantikan. Bupati Tetty Paruntu harus turun tangan. Dan diminta, antara pendukung Djody E Ngau vs Alexander Tumundo, SE harus duduk satu meja. Dan bupati sendiri yang harus menyelesaikannya.
‘’Dan meminta, masalah ini belum akan selesai kalau pihak eksekutif tak turun tangan. Dan mungkin, hal diatas akan semakin rumit kalau tak secepatnya diselesaikan,’’ ungkap Pratasis yang sangat vokal ini. (and)
Noldy Pratasis, Ketua Umum DPP PAMI, minta Bupati Tetty Paruntu turun tangan soal kasus Pilhut Desa Poigar Satu. (foto beritamanado)
Amurang—Belum akan aman di Desa Poigar Satu Kecamatan Sinonsayang pascah Pemilihan Hukum Tua (Pilhut) Senin (14/5) lalu. Pasalnya, pendukung Djody E Ngau mengaku kalah lantaran ada intervensi bupati dan wakil ketua DPRD Minsel.
Ketua Umum DPP Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Noldy Pratasis, ketika menghubungi media ini ikut menyayangkan kalau seorang bupati, wakil ketua DPRD Minsel kuat dugaan melakukan intervensi dalam proses Pilhut.
‘’Saya kecewa dengan kepemimpinan tersebut. Koh masalah pilhut desa Poigar Satu ikut diintervensi pejabat penting di Minsel. Apakah juga, seorang bupati hanya mengurusi masalah pilhut. Apakah pula, seorang pejabat tak mau mengurus masalah yang terjadi di Minsel,’’ tanya Pratasis.
Oleh sebab itu, lanjut Pratasis sebelum acara pelantikan. Bupati Tetty Paruntu harus turun tangan. Dan diminta, antara pendukung Djody E Ngau vs Alexander Tumundo, SE harus duduk satu meja. Dan bupati sendiri yang harus menyelesaikannya.
‘’Dan meminta, masalah ini belum akan selesai kalau pihak eksekutif tak turun tangan. Dan mungkin, hal diatas akan semakin rumit kalau tak secepatnya diselesaikan,’’ ungkap Pratasis yang sangat vokal ini. (and)