Manado – Dialog bersama GM PLN dan direksi yang merupakan rangkaian dari aksi damai yang dilaksanakan Forward dan AJI, Senin (18/1/2016) kemarin, berjalan alot.
Dialog bahkan sempat diawali dengan pemasangan lilin oleh puluhan wartawan di ruang rapat PLN.
Mewakili masyarakat, massa memunculkan pertanyaan yang akhir-akhir ini banyak ditanyakan oleh masyarakat lewat media sosial.
Meski pemadaman yang terjadi terlampau sering dan lama bahkan hingga berpuluh-puluh jam, masyarakat tetap harus membayar tagihan listrik dengan normal.
Lantas, yang dibayar waktu pemadaman listriknya atau waktu listrik menyala?
Beranikah PLN menggratiskan biaya listrik untuk satu bulan bagi masyarakat?
Menjawab pertanyaan tersebut, GM PLN melemparnya kepada pemerintah.
“Perlu diketahui, tarif listrik itu ditentukan oleh pemerintah. Jadi saya tidak berani memberi kebijakan untuk gratis bayar karena itu sama dengan saya melawan pemerintah,” ujar Baringin Nababan.
Meski demikian, Nababan pun tetap menghargai aspirasi masyarakat terkait tagihan listrik yang harus ditanggung masyarakat.
“Tapi saya menghargai aspirasi masyarakat yang mempertanyakan harus bayar lampu nyala atau matinya. Itu hak masyarakat. Tapi itu bukan hak saya untuk menentukan hal itu,” tambahnya. (srisurya)
Baca juga: