Manado – Perang program antar sesama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado saat ini ramai dibincangkan warga masyarakat. Program dari keempat pasangan calon pun menjadi bahan pertimbangan para pemilih untuk menentukan pilihannya pada 9 Desember mendatang.
Berbagai pendapat pun dilontarkan warga, ketika menilai program-program yang ditawarkan pasangan calon. Bahkan ada yang memuji dan juga mencibir program-program dari pasangan calon yang dinilai realistis dan sebaliknya.
“Menurut saya, program pak Vicky Lumentut dan Mor Bastiaan sangat sederhana tapi tepat sasaran,” kata Michael Mantiri, mahasiswa Unsrat ini.
Senada dengan Mantiri, Agustinus Lontoh mahasiswa Unsrat ini memandang program-program yang disuguhkan pasangan nomor urut 3 yang diusung Demokrat dan PKPI disesuaikan dengan kemampuan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kalau banyak program tapi tidak mampu direalisasikan, apakah itu bukan sekedar pencitraan saja. Saya menilai program pak Vicky dan Pak Mor sangat masuk akal karena disesuaikan dengan kemampuan PAD Kota Manado,” pungkasnya.
Untuk diketahui, selain 8 program yang sukses dilaksanakan Vicky Lumentut sebagai Wali Kota Manado periode 2010-2015 akan dimaksimalkan, sejumlah program tambahan pun disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Manado, bila terpilih kembali memimpin ibukota Provinsi Sulut nantinya. Berikut program pasangan Vicky Lumentut-Mor Bastiaan:
1. Dana sosial Lansia, difabel dan santunan kematian.
2. Peningkatan kualitas payanan pengobatan gratis, program UC cerdas.
3. Peningkatan kualitas program pembangunan berbasis wilayah lingkungan (PBL-Mapalus), termasuk peningkatan PRO-KAMLING dan pembangunan Ruang Terbuka Publik (RTH & RTNH).
4. Peningkatkan kesejahteraan PNS dan non PNS termasuk peningkatan honor guru bantu, petugas kebersihan dan kepala lingkungan.
5. Meningkatkan insentif bagi para rohaniawan.
6. Dana bantuan khusus pendidikan yaitu, mitra bantuan dana riset bagi peneliti dan dosen perguruan tinggi, beasiswa pendidikan bagi siswa kurang mampu SD, SMP, SMA dan beasiswa S1 per-lingkungan, S2 per-kecamatan.
7. Memperkuat program “Good Governance and Clean Governmant” dalam tata kelola pemerintahan dan peningkatan pelayanan publik satu atap secara online berbasis sistem dan teknologi informasi .
8. Pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja serta program pengembangan kreatifitas pemuda di bidang seni, olahraga, budaya dan teknologi. (redaksi)
Manado – Perang program antar sesama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado saat ini ramai dibincangkan warga masyarakat. Program dari keempat pasangan calon pun menjadi bahan pertimbangan para pemilih untuk menentukan pilihannya pada 9 Desember mendatang.
Berbagai pendapat pun dilontarkan warga, ketika menilai program-program yang ditawarkan pasangan calon. Bahkan ada yang memuji dan juga mencibir program-program dari pasangan calon yang dinilai realistis dan sebaliknya.
“Menurut saya, program pak Vicky Lumentut dan Mor Bastiaan sangat sederhana tapi tepat sasaran,” kata Michael Mantiri, mahasiswa Unsrat ini.
Senada dengan Mantiri, Agustinus Lontoh mahasiswa Unsrat ini memandang program-program yang disuguhkan pasangan nomor urut 3 yang diusung Demokrat dan PKPI disesuaikan dengan kemampuan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kalau banyak program tapi tidak mampu direalisasikan, apakah itu bukan sekedar pencitraan saja. Saya menilai program pak Vicky dan Pak Mor sangat masuk akal karena disesuaikan dengan kemampuan PAD Kota Manado,” pungkasnya.
Untuk diketahui, selain 8 program yang sukses dilaksanakan Vicky Lumentut sebagai Wali Kota Manado periode 2010-2015 akan dimaksimalkan, sejumlah program tambahan pun disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Manado, bila terpilih kembali memimpin ibukota Provinsi Sulut nantinya. Berikut program pasangan Vicky Lumentut-Mor Bastiaan:
1. Dana sosial Lansia, difabel dan santunan kematian.
2. Peningkatan kualitas payanan pengobatan gratis, program UC cerdas.
3. Peningkatan kualitas program pembangunan berbasis wilayah lingkungan (PBL-Mapalus), termasuk peningkatan PRO-KAMLING dan pembangunan Ruang Terbuka Publik (RTH & RTNH).
4. Peningkatkan kesejahteraan PNS dan non PNS termasuk peningkatan honor guru bantu, petugas kebersihan dan kepala lingkungan.
5. Meningkatkan insentif bagi para rohaniawan.
6. Dana bantuan khusus pendidikan yaitu, mitra bantuan dana riset bagi peneliti dan dosen perguruan tinggi, beasiswa pendidikan bagi siswa kurang mampu SD, SMP, SMA dan beasiswa S1 per-lingkungan, S2 per-kecamatan.
7. Memperkuat program “Good Governance and Clean Governmant” dalam tata kelola pemerintahan dan peningkatan pelayanan publik satu atap secara online berbasis sistem dan teknologi informasi .
8. Pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja serta program pengembangan kreatifitas pemuda di bidang seni, olahraga, budaya dan teknologi. (redaksi)