Manado– Pernyataan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan, bahwa saat ini harga kopra masih stabil, dinilai menyakiti hati petani Minahasa, dan Sulut pada umumnya.
josua Komaling, salah satu petani kelapa di Kawangkoan, Kabupaten Minahasa mengatakan, apa yang dikatakan Kadis Perindag Sulut Sanny Parengkuan harga kopra masih stabil sangat melukai hati petani Minahasa dan terkesan tidak berpihak pada petani kelapa. “Harga kopra sudah hampir di level Rp 4.000/kg, bagi kami petani di Minahasa sudah murah, walaupun penilaian Pak Parengkuan masih stabil,” ujarnya.
Namun begitu, lanjut dia, dimaklumi karena mungkin Kadis Perindag Sulut tidak pernah merasakan langsung bagaimana sengsaranya petani kelapa saat ini. “Silakan Pak Parengkuan tanya langsung ke keluarganya yang adalah petani kelapa di Minahasa, apa jawaban mereka soal harga kopra saat ini,” sindirnya.
Ditambahkan Jantje Walukow, petani kelapa asal Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) harga kopra saat ini memang sangat murah, karena biaya untuk mengolah kelapa menjadi kopra sangat besar saat ini. “Kami sulit mencari buruh kelapa saat ini, itulah sebabnya biaya produksi menjadi tinggi,” akunya.
Di tempat terpisah, Parengkuan kembali mengatakan, harga kopra di level Rp 4.100/kg, adalah merupakan harga stabil. “Komoditas kopra merupakan barang bebas. Hal ini tentunya kami tidak boleh mengintervensi langsung karena merupakan harga internasional,” ujarnya. (oKe)
Manado– Pernyataan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan, bahwa saat ini harga kopra masih stabil, dinilai menyakiti hati petani Minahasa, dan Sulut pada umumnya.
josua Komaling, salah satu petani kelapa di Kawangkoan, Kabupaten Minahasa mengatakan, apa yang dikatakan Kadis Perindag Sulut Sanny Parengkuan harga kopra masih stabil sangat melukai hati petani Minahasa dan terkesan tidak berpihak pada petani kelapa. “Harga kopra sudah hampir di level Rp 4.000/kg, bagi kami petani di Minahasa sudah murah, walaupun penilaian Pak Parengkuan masih stabil,” ujarnya.
Namun begitu, lanjut dia, dimaklumi karena mungkin Kadis Perindag Sulut tidak pernah merasakan langsung bagaimana sengsaranya petani kelapa saat ini. “Silakan Pak Parengkuan tanya langsung ke keluarganya yang adalah petani kelapa di Minahasa, apa jawaban mereka soal harga kopra saat ini,” sindirnya.
Ditambahkan Jantje Walukow, petani kelapa asal Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) harga kopra saat ini memang sangat murah, karena biaya untuk mengolah kelapa menjadi kopra sangat besar saat ini. “Kami sulit mencari buruh kelapa saat ini, itulah sebabnya biaya produksi menjadi tinggi,” akunya.
Di tempat terpisah, Parengkuan kembali mengatakan, harga kopra di level Rp 4.100/kg, adalah merupakan harga stabil. “Komoditas kopra merupakan barang bebas. Hal ini tentunya kami tidak boleh mengintervensi langsung karena merupakan harga internasional,” ujarnya. (oKe)