MANADO – Kemacetan lalulintas di kota Manado tidak hanya disebabkan sistem lalulintas yang masih amburadul, namun juga penggalian di sejumlah jalan raya yang dilakukan perusahaan telekomunikasi dan PDAM semakin menambah kesemrawutan. Sangat disayangkan, sebagian dari bekas galian tidak dikembalikan seperti kondisi semula.
Pantauan beritamanado, beberapa hari terakhir dilakukan penggalian di beberapa ruas utama, seperti di ruas Rike dan Jalan Ahmad Yani Sario, menyebabkan aktifitas lalulintas terganggu termasuk para sopir angkutan kota.
“Mungkin so bagini stou ini Indonesia setiap pembangunan nyanda ada perencanaan yang matang. Ini jalang belum lama ada beking, skarang dorang so gale beking rusak. Mustinya kalu ada rencana penggalian untuk telekomunikasi ato pipa PDAM sebelum jalang ini beking, bukang so jadi baru dorang gale,” tukas Nato Sembur, salah satu sopir angkot dengan dialek Manado kental, Jumat (16/9).
Kondisi ini menarik perhatian legislator Sulut, Drs Arthur Kotambunan. Menurutnya, kedepan instansi yang akan melakukan pekerjaan fisik berupa pengalian di jalan raya harus melakukan koordinasi dengan pemerintah kota.
“Harus ada perencanaan dan disesuaikan dengan pembangunan jalan. Paling bagus pada saat jalan tersebut akan segera diperbaiki baru dilakukan pekerjaan penggalian,” semburnya, sambil mengingatkan setelah selesai pengerjaan, perusahaan tersebut wajib mengembalikan kondisi aspal jalan seperti semula,” tukas wakil ketua DPRD Sulut ini. (jry)
MANADO – Kemacetan lalulintas di kota Manado tidak hanya disebabkan sistem lalulintas yang masih amburadul, namun juga penggalian di sejumlah jalan raya yang dilakukan perusahaan telekomunikasi dan PDAM semakin menambah kesemrawutan. Sangat disayangkan, sebagian dari bekas galian tidak dikembalikan seperti kondisi semula.
Pantauan beritamanado, beberapa hari terakhir dilakukan penggalian di beberapa ruas utama, seperti di ruas Rike dan Jalan Ahmad Yani Sario, menyebabkan aktifitas lalulintas terganggu termasuk para sopir angkutan kota.
“Mungkin so bagini stou ini Indonesia setiap pembangunan nyanda ada perencanaan yang matang. Ini jalang belum lama ada beking, skarang dorang so gale beking rusak. Mustinya kalu ada rencana penggalian untuk telekomunikasi ato pipa PDAM sebelum jalang ini beking, bukang so jadi baru dorang gale,” tukas Nato Sembur, salah satu sopir angkot dengan dialek Manado kental, Jumat (16/9).
Kondisi ini menarik perhatian legislator Sulut, Drs Arthur Kotambunan. Menurutnya, kedepan instansi yang akan melakukan pekerjaan fisik berupa pengalian di jalan raya harus melakukan koordinasi dengan pemerintah kota.
“Harus ada perencanaan dan disesuaikan dengan pembangunan jalan. Paling bagus pada saat jalan tersebut akan segera diperbaiki baru dilakukan pekerjaan penggalian,” semburnya, sambil mengingatkan setelah selesai pengerjaan, perusahaan tersebut wajib mengembalikan kondisi aspal jalan seperti semula,” tukas wakil ketua DPRD Sulut ini. (jry)