MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara membantu Pemerintah Kabupaten Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro) melaksanakan studi kelayakan pembangunan bandara di Kecamatan Siau Barat Selatan.
“Pemerintah Sulawesi Utara melalui Dinas Perhubungan bersama-sama dengan pemerintah pusat membantu melaksanakan studi kelayakan Bandara Sitaro dan kini sudah mulai jalan,” kata Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Djouhari Kansil, Senin (10/10).
Dikatakannya, pembangunan Bandara Sitaro sudah lama diwacanakan. Namun setelah menjadi daerah otonom, pascadimekarkan dari Kabupaten Sangihe, bandara ini baru dimulai pembangunannya.
“Lokasi pembangunanya berada di Kecamatan Siau Barat Selatan. Pemerintah Kabupaten sudah menyediakan lahannya. Kalau di Kepulauan Sitaro sudah ada bandara, maka Sitaro berdiri sejajar dengan dua kabupaten kepulauan lainnya yaitu Sangihe dan Talaud yang sudah memiliki bandara terlebih dahulu,” kata Kansil.
Mantan Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Utara ini menambahkan, bila Bandara Sitaro sudah selesai dibangun, arus transportasi barang dan penumpang tak akan mengalami kendala. Meskipun kondisi gelombang laut tinggi dan tidak bisa dilalui kapal.
“Gelombang laut menuju Kepulauan Sitaro khususnya di Siau cukup tinggi di musim-musim tertentu. Kendala ini perlahan dikikis bila bandara ini selesai dibangun. Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten,” puji Kansil.
Kansil ketika ditanya apakah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara akan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan bandara ini mengatakan, pemerintah kabupaten belum mengusulkannya.
“Untuk pembangunan Bandara Miangas kita mengalokasikan sekitar Rp6 miliar untuk pembebasan lahan. Tapi mungkin saja mereka belum mengusulkannya karena sementara menyelesaikan persiapan pembangunannya,” katanya.(niel)
MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara membantu Pemerintah Kabupaten Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro) melaksanakan studi kelayakan pembangunan bandara di Kecamatan Siau Barat Selatan.
“Pemerintah Sulawesi Utara melalui Dinas Perhubungan bersama-sama dengan pemerintah pusat membantu melaksanakan studi kelayakan Bandara Sitaro dan kini sudah mulai jalan,” kata Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Djouhari Kansil, Senin (10/10).
Dikatakannya, pembangunan Bandara Sitaro sudah lama diwacanakan. Namun setelah menjadi daerah otonom, pascadimekarkan dari Kabupaten Sangihe, bandara ini baru dimulai pembangunannya.
“Lokasi pembangunanya berada di Kecamatan Siau Barat Selatan. Pemerintah Kabupaten sudah menyediakan lahannya. Kalau di Kepulauan Sitaro sudah ada bandara, maka Sitaro berdiri sejajar dengan dua kabupaten kepulauan lainnya yaitu Sangihe dan Talaud yang sudah memiliki bandara terlebih dahulu,” kata Kansil.
Mantan Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Utara ini menambahkan, bila Bandara Sitaro sudah selesai dibangun, arus transportasi barang dan penumpang tak akan mengalami kendala. Meskipun kondisi gelombang laut tinggi dan tidak bisa dilalui kapal.
“Gelombang laut menuju Kepulauan Sitaro khususnya di Siau cukup tinggi di musim-musim tertentu. Kendala ini perlahan dikikis bila bandara ini selesai dibangun. Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten,” puji Kansil.
Kansil ketika ditanya apakah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara akan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan bandara ini mengatakan, pemerintah kabupaten belum mengusulkannya.
“Untuk pembangunan Bandara Miangas kita mengalokasikan sekitar Rp6 miliar untuk pembebasan lahan. Tapi mungkin saja mereka belum mengusulkannya karena sementara menyelesaikan persiapan pembangunannya,” katanya.(niel)