TOMOHON, beritamanado.com – Pemerintah Kota Tomohon bakal mengabadikan Pandita Nicolaas Philip Wilken lewat pembangunan monumen, penamaan gereja, pasar dan terminal. Hal tersebut mengingat jasanya dalam pelayanan selama 35 tahun di Kota Tomohon.
“Peran penting seorang Pandita Nicolaas Philip Wilken yang lahir pada 10 Mei 1813 di Aurich Friesland Timur Jerman telah menjadikan Tomohon sebagai Kota Religius. Penamaan Wilken untuk mengenang sejarah pekabaran injil di Tomohon sekaligus untuk meningkatkan pendidikan, kepariwisataan dan budaya di Kota Tomohon,” tutur Eman.
Menurut Pemerhati Budaya Tomohon Judie Turambi SH dan beberapa sumber yang ada menyebutkan, Wilken menggoreskan tinta emas bagi perjalanan sejarah masuknya injil dan Kristen Protestan khususnya di Tomohon.
“Pandita Nicolaas Phillip Wilken tidak pergi tanpa meninggalkan sebuah jejak permanen. Dari berbagai teferensi yang ada, 20 jemaat yang di bentuk yakni Kakaskasen, Kinilow, Tinoor, Kayawu, Wailan, Talete, Paslaten, Kolongan, Matani, Kamasi, Rurukan, Kumelembuai, Walian, Sarongsong, Lahendong, Pinaras, Tondangow, Pangolombian, Woloan, Tara-tara dan juga di Tataaran,” beber Turambi.
Dikatakannya, Wilken melanjutkan tugas Johan Adam Matern yang mendirikan jemaat Tomohon pada tahun 1839 dan diperluas oleh Wilken yang membentuk jemaat-jemaat yakni Tataaran 1845, Sarongsong 1846, Lolah 1848, Tateli 1848, Kakaskasen 1849, Lotta 1849, Lahendong 1849, Tondangow 1852, Rambunan 1853, Pinaras 1854, Rurukan 1854, Leilem 1856, Pangolombian 1858, Kembes 1858, Koka 1859, Tincep 1860, Tinoor 1860, Kayawu, 1861, Warembungan 1862 dan Kinilow 1863.
Misionaris Protestan Pandita Nicolaus Phillip Wilken adalah tokoh pekabaran injil dan pengembangan persekolahan Kristen di Kota Tomohon dengan julukan sang jenderal 4 bintang seperti tertera pada makamnya yang menggambarkan kesuksesannya. Wilken meninggal pada 22 Februari 1878 dan dimakamkan di Kelurahan Talete I Kecamatan Tomohon Tengah.