Manado – Keamanan dan kenyamanan di Kota Manado kian memperihatinkan, dengan banyaknya kasus-kasus kejahatan dengan menggunakan senjata panah wayer. Terkait hal itu, pemerintah kota (pemkot) Manado bersama Kepolisian terus berkoordinasi untuk meminimalisir maraknya peredaran panah wayer ditengah masyarakat.
“Antara pemerintah dan Kepolisian terus berkordinasi. Sweping akan terus ditingkatkan. Penindakan dengan tegas pun akan dilakukan bagi mereka yang kedapatan membawa panah wayer tersebut,” kata Walikota Manado, GS Vicky Lumentut.
Lanjut dikatakannya, pemerintah pun tengah melakukan pendataan di setiap kelurahan, terhadap warga yang diketahui berprilaku buruk dan sering terlibat aksi-aksi kenakalan. Dengan begitu, akan dicarikan solusi untuk memberikan pelatihan dan pemahaman dampak dari aksi kenakalan ini.
” Saat ini Camat sementara mendata anak- yang memiliki catatan perilaku kurang baik, khususnya yang sering terlibat perkelahian. Kalau datanya sudah dimiliki, anak-anak ini akan diberikan pembinaan khusus dan dibangunkan kesadarannya bahwa dampak yang akan dirasakan dari perbuatan kurang tersebut, akan merugikan diri sendiri dan orang banyak,” pungkas Lumentut. (leriandokambey)
Manado – Keamanan dan kenyamanan di Kota Manado kian memperihatinkan, dengan banyaknya kasus-kasus kejahatan dengan menggunakan senjata panah wayer. Terkait hal itu, pemerintah kota (pemkot) Manado bersama Kepolisian terus berkoordinasi untuk meminimalisir maraknya peredaran panah wayer ditengah masyarakat.
“Antara pemerintah dan Kepolisian terus berkordinasi. Sweping akan terus ditingkatkan. Penindakan dengan tegas pun akan dilakukan bagi mereka yang kedapatan membawa panah wayer tersebut,” kata Walikota Manado, GS Vicky Lumentut.
Lanjut dikatakannya, pemerintah pun tengah melakukan pendataan di setiap kelurahan, terhadap warga yang diketahui berprilaku buruk dan sering terlibat aksi-aksi kenakalan. Dengan begitu, akan dicarikan solusi untuk memberikan pelatihan dan pemahaman dampak dari aksi kenakalan ini.
” Saat ini Camat sementara mendata anak- yang memiliki catatan perilaku kurang baik, khususnya yang sering terlibat perkelahian. Kalau datanya sudah dimiliki, anak-anak ini akan diberikan pembinaan khusus dan dibangunkan kesadarannya bahwa dampak yang akan dirasakan dari perbuatan kurang tersebut, akan merugikan diri sendiri dan orang banyak,” pungkas Lumentut. (leriandokambey)