Amurang – Sepak terjang Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu, SE bukan saja bisa meloby investor dan pemerintah pusat melainkan mampu memfasilitasi sampai benar-benar hasil loby menjadi kenyataan.
Buktinya, Pembangkit listrik berbahan baku rumput laut hampir pasti di bangun di Kecamatan Tatapaan, Minahasa Selatan (Minsel). Padahal awalnya banyak kalangan menyangksikan, karena pembangkit listrik menggunakan bahan baku rumput laut yang diambil energinya menjadi gas sangat jarang bahkan masih awam di Indonesia.
Menariknya, peluang ini yang terbilang kesempatan tak datang kedua kalinya tak disia-siakan Bupati Minsel yang familiar disapa Tetty Paruntu yang beberapa waktu lalu meloby investor Belanda, bahkan meninjau secara langsung lokasi di Kecamatan Tatapaan. Usaha Tetty Paruntu mulai membuahkan hasil, dengan menerima kedatangan para tamu diruang kerjanya, Kamis (10/9-2015).
Tamu tersebut tidak lain Anak perusahaan PT PLN (Persero), yakni PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) bersama tim yang bermaksud mematangkan rencana pembangunan pembangkit listrik dari rumput laut. Dimana Gas dari rumput laut itu, berdasarkan penelitian, bisa untuk menghasilkan energi listrik.
Bupati Minsel Tetty Paruntu yang menjamu langsung menyambut baik upaya kerja sama Nasional ini dengan PJB. “Kita membutuhkan pembangkit listrik yang berasal dari renewable energy, khususnya daerah terpencil,” kata Direktur Utama PT PJB, Muljo Adji, saat diruang kerja bupati Minsel, bersama sejumlah SKPD Minsel.
Apalagi, luas lautan Indonesia yang menyimpan sejuta potensi, termasuk di Minahasa Selatan sangat baik menjadi salah satu alternatif pembangkit listrik tenaga biogas dari rumput laut,” ujar Muljo, bersama tim serta didampingi manager pengembangan kemitraan Satrio Wahyudi, Faris Anugraha Yahdi beserta kepala Direktur Pasca Sarjana Managemen Sumber daya, Staf Provinsi Ir. Hariady MT.
Bupati Minsel saat mempresentasikan potensi, mengatakan bahwa pengembangan tekhnologi ini di Minsel memang cukup menunjang ketersediaan listrik. Hal ini dimaksudkan agar iklim investasi diyakini akan meningkat signifikan, karena jika terealisasi pembangunan pembangkit listrik ini maka salah satu kebutuhan mendasar bisa terpenuhi.
“Saya bersama masyarakat Minahasa Selatan dan pak Sekda Minsel Drs. Danny Rindengan dan seluruh SKPD menyampaikan terima kasih kepada tim. Saya sangat merespon baik atas upaya dari Tim PJB untuk memberikan terobosan tekhnologi di Minsel,” papar Tetty. (sanlylendongan)
Amurang – Sepak terjang Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu, SE bukan saja bisa meloby investor dan pemerintah pusat melainkan mampu memfasilitasi sampai benar-benar hasil loby menjadi kenyataan.
Buktinya, Pembangkit listrik berbahan baku rumput laut hampir pasti di bangun di Kecamatan Tatapaan, Minahasa Selatan (Minsel). Padahal awalnya banyak kalangan menyangksikan, karena pembangkit listrik menggunakan bahan baku rumput laut yang diambil energinya menjadi gas sangat jarang bahkan masih awam di Indonesia.
Menariknya, peluang ini yang terbilang kesempatan tak datang kedua kalinya tak disia-siakan Bupati Minsel yang familiar disapa Tetty Paruntu yang beberapa waktu lalu meloby investor Belanda, bahkan meninjau secara langsung lokasi di Kecamatan Tatapaan. Usaha Tetty Paruntu mulai membuahkan hasil, dengan menerima kedatangan para tamu diruang kerjanya, Kamis (10/9-2015).
Tamu tersebut tidak lain Anak perusahaan PT PLN (Persero), yakni PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) bersama tim yang bermaksud mematangkan rencana pembangunan pembangkit listrik dari rumput laut. Dimana Gas dari rumput laut itu, berdasarkan penelitian, bisa untuk menghasilkan energi listrik.
Bupati Minsel Tetty Paruntu yang menjamu langsung menyambut baik upaya kerja sama Nasional ini dengan PJB. “Kita membutuhkan pembangkit listrik yang berasal dari renewable energy, khususnya daerah terpencil,” kata Direktur Utama PT PJB, Muljo Adji, saat diruang kerja bupati Minsel, bersama sejumlah SKPD Minsel.
Apalagi, luas lautan Indonesia yang menyimpan sejuta potensi, termasuk di Minahasa Selatan sangat baik menjadi salah satu alternatif pembangkit listrik tenaga biogas dari rumput laut,” ujar Muljo, bersama tim serta didampingi manager pengembangan kemitraan Satrio Wahyudi, Faris Anugraha Yahdi beserta kepala Direktur Pasca Sarjana Managemen Sumber daya, Staf Provinsi Ir. Hariady MT.
Bupati Minsel saat mempresentasikan potensi, mengatakan bahwa pengembangan tekhnologi ini di Minsel memang cukup menunjang ketersediaan listrik. Hal ini dimaksudkan agar iklim investasi diyakini akan meningkat signifikan, karena jika terealisasi pembangunan pembangkit listrik ini maka salah satu kebutuhan mendasar bisa terpenuhi.
“Saya bersama masyarakat Minahasa Selatan dan pak Sekda Minsel Drs. Danny Rindengan dan seluruh SKPD menyampaikan terima kasih kepada tim. Saya sangat merespon baik atas upaya dari Tim PJB untuk memberikan terobosan tekhnologi di Minsel,” papar Tetty. (sanlylendongan)