Manado – Proyek pelebaran jalan di Kelurahan Uwuran, Amurang yang direncanakan akan dilebarkan menjadi 20 meter berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.
Dijelaskan anggota DPRD Sulut Juddy Moniaga seperti terungkap pada kegiatan reses beberapa waktu lalu, masyarakat meminta perhatian pemerintah provinsi untuk memperhatikan kepentingan masyarakat.
“Karena proyek pelebaran jalan adalah proyek provinsi, penanggungjawab balai bina marga, dibawah koordinasi dinas PU sehingga warga minta perhatian pemerintah provinsi”, tutur Moniaga kepada BeritaManado.Com, Senin (11/5/2015).
Warga Amurang lanjut Moniaga menyarankan pelebaran jalan dari Jembatan Ranowangko hingga jembatan Ranoyapo bukan keharusan. Apalagi anggaran ganti rugi lahan Rp275 ribu per meter dinilai tidak sesuai.
“Warga disana meminta agar pemerintah dapat memaksimalkan ruas Boulevard serta rencana pembangunan jalan lingkar. Tidak harus pelebaran yang akan memangkas banyak bangunan tempat tinggal dan tempat usaha”, tukas Moniaga. (jerrypalohoon)
Manado – Proyek pelebaran jalan di Kelurahan Uwuran, Amurang yang direncanakan akan dilebarkan menjadi 20 meter berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.
Dijelaskan anggota DPRD Sulut Juddy Moniaga seperti terungkap pada kegiatan reses beberapa waktu lalu, masyarakat meminta perhatian pemerintah provinsi untuk memperhatikan kepentingan masyarakat.
“Karena proyek pelebaran jalan adalah proyek provinsi, penanggungjawab balai bina marga, dibawah koordinasi dinas PU sehingga warga minta perhatian pemerintah provinsi”, tutur Moniaga kepada BeritaManado.Com, Senin (11/5/2015).
Warga Amurang lanjut Moniaga menyarankan pelebaran jalan dari Jembatan Ranowangko hingga jembatan Ranoyapo bukan keharusan. Apalagi anggaran ganti rugi lahan Rp275 ribu per meter dinilai tidak sesuai.
“Warga disana meminta agar pemerintah dapat memaksimalkan ruas Boulevard serta rencana pembangunan jalan lingkar. Tidak harus pelebaran yang akan memangkas banyak bangunan tempat tinggal dan tempat usaha”, tukas Moniaga. (jerrypalohoon)